Kategori
Hukum Dan Kriminal Kepulauan Sula Kota Ternate Opini Politik Pulau Taliabu

Diperiksa 4 Jam Lebih Terkait Kasus Dugaan Korupsi, Oknum Anggota DPRD Di Sula Malah Kabur Lihat Wartawan

SULA – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepulauan Sula, Maluku Utara terus lakukan penyidikan dengan memintai keterangan saksi terkait Kasus dugaan korupsi biaya tak terduga (BTT) tahun 2021 senilai 28 miliar.

Hal ini terbukti, Lasidi Leko, Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kepulauan Sula yang juga masih Anggota DPRD aktif diperiksa selama 4 jam lebih, mulai dari Pukul 01:12 WIT sampai 05:20 WIT di ruangan penyidik Kejari Kepulauan Sula, Senin (21/08/2023).

Ainur Rofiq, Jaksa Fungsional Pidsus Kejari Kejari Kepsul saat dikonfirmasi awak media pun membenarkan adanya pemeriksaan Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kepsul.

“Tadi kami lakukan pemeriksaan terhadap pak Lasidi Leko terkait kasus dugaan korupsi dana BTT tahun 2021,” katanya.

“Lasidi Leko Saat Menitip Handphone Untuk Menuju Ruang Penyidik Kejari Kepsul Untuk Diperiksa,” Foto: Iwan.

Namun ketika disentil awak media terkait pemeriksaan Lasidi Leko tentang keterlibatannya dengan dugaan Alkes yang disimpan di Sekretariat PBB Kepulauan Sula senilai 5 miliar, Jaksa terkesan menutup-nutupinya.

“Kalau persoalan Alkes itu, silahkan konfirmasi ke bersangkutan, kalau itu bukan ranah saya,” ujar Ainur Rofiq, Jaksa Fungsional Pidsus Kejari Kepsul.

Baca juga: Kejari Terima Belasan Proyek Dari Pemda Kepsul, Immanuel: Itu Bukan Proyek Tapi Hibah Fisik

Tidak sampai disitu, awak media mencoba kembali menanyakan terkait beberapa saksi yang diperiksa terkait kasus dugaan korupsi dana biaya tak terduga (BTT) tahun 2021 senilai 28 miliar, Jaksa Ainur Rofiq pun tak bisa berkomentar lebih.

“Maaf pak kalau terkait jumlah saksi, saya tak bisa menginformasikan karena itu diluar kapasitas saya,” pungkasnya.

Baca juga: Warning! Kepala Kejari Kepsul, Jangan Bermain-main Licik dengan Uang Negara

Sekedar informasi, beberapa pewarta sempat kewalahan untuk konfirmasi ke Lasidi Leko, lantaran dirinya keluar dari pintu samping Kejari Kepsul bukan dari pintu depan yang awalnya beliau masuk.

Beberapa pewarta sempat melihat Lasidi, langsung mengikutinya untuk menanyakan terkait dirinya yang diperiksa berjam-jam oleh jaksa, namun anehnya Lasidi pun mempercepat langkah keluar dari pintu gerbang Kejari Kepsul, terkesan hindari sejumlah pewarta yang ingin mewancarainya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Kategori
Hukum Dan Kriminal Kepulauan Sula

Praktisi Hukum: Timbun BBM Bersubsidi Itu Jelas Tabrak Aturan, Harus Ada Sanksi

SULA – Persoalan Sejumlah Pengendara temukan puluhan gelong 25 liter berisi bahan bakar minyak (BBM) Bersubsidi jenis pertalite ditampung didalam area SPBU milik CV. Agnesya di Desa Umaga, Kecamatan Sulabesi Tengah, Kepulauan Sula disoroti Praktisi Hukum.

Kuswandi Buamona Praktisi Hukum sekaligus Ketua YLBH Walima Kepulauan Sula menyampaikan, ulah atau cara para penimbun BBM bersubsidi jenis Pertalite sudah menyalahi aturan, dan sanksinya adalah penjara selama bertahun-tahun dan denda ganti rugi capai puluhan juta.

“Kalau dilihat dari bukti videonya, para penimbun BBM bersubsidi jenis Pertalite menyalahi aturan, yakni pasal 18 ayat (2) dan (3) Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak serta pasal 23 ayat (2) huruf c Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi,” kata Kuswandi, Senin (21/08/2023).

Baca juga: Sejumlah Pengendara di Kepsul Mengamuk Saat Temukan Puluhan Jerigen Berisi Pertalite di Area SPBU

Kuswandi pun mendesak, aparat penegak hukum (APH) untuk segera mengambil langkah hukum terhadap oknum-oknum di SPBU milik CV. Agnesya di Desa Umaga yang sengaja lakukan penimbunan BBM bersubsidi jenis Pertalite.

“Satgas BBM Bersubsidi dan kepolisian segera panggil pihak SPBU milik CV. Agnesya di Desa Umaga dan di periksa terkait masalah tersebut. Saya harap masalah ini harus diseriusi dan jangan ada tebang pilih kalau memang benar salah harus di proses secara hukum,” tegasnya.

Baca juga: Seorang Pelanggan Toko MR DIY Kepsul Ngamuk di Kasir, Ini Persoalannya

Terpisah, Kapolres Kepulauan Sula AKBP Cahyo Widyatmoko saat dikonfirmasi menyampaikan, sudah menindaklanjuti Persoalan di SPBU milik CV. Agnesya di Desa Umaga.

“Saya sudah perintahkan Kasat Reskrim untuk segera panggil pihak SPBU di desa Umaga untuk dimintai klarifikasinya terkait persoalan tersebut,” katanya.

Baca juga: 29 Tahun Mengelilingi 25 Negara, ini Alasan Pria Asal Kanada Menetap di Kepulauan Sula

Ia menjelaskan, tujuan dari permintaan klarifikasi dari pihak SPBU desa Umaga agar diketahui inti persoalannya.

“Intinya dari klarifikasi tersebut, ditemukan hal-hal yang mengandung unsur pelanggaran atau pidana, baru kami akan tindaklanjuti,” ujarnya.

Baca juga: Warga dan Perangkat Desa Fokalik di Sula Nyaris Baku Hantam, Begini Penyebabnya

Sebelumnya, SPBU milik CV. Agnesya di desa Umaga Kecamatan Sulabesi Tengah, Kepulauan Sula ramai lantaran Sejumlah Pengendara dapatkan puluhan gelong 25 liter berisi bahan bakar minyak (BBM) Bersubsidi jenis pertalite ditampung oleh di dalam area SPBU, Jum’at (18/08/2023) kemarin.

Berdasarkan Video yang dikirim oleh seorang pengendara kepada Linksatu, terlihat puluhan gelong 25 liter yang berisi BBM Bersubsidi jenis Pertalite di buat tempat khusus bersebelahan deng Nosil di area SPBU. Agar tak terlihat oleh orang, puluhan gelong itupun sengaja di tutupi gunakan tarpal dan karung.

Risman, Salah Sopir yang berada saat kejadian di SPBU desa Umaga, mengatakan kejadian Penimbunan BBM Bersubsidi jenis pertalite kerap terjadi.

“Kejadian pengendara mobil dan motor menegur dan mengamuk, sering terjadi di SPBU Umaga, lantaran karyawan SPBU lebih pentingkan mengisi BBM jenis pertalite di gelong dari pada kendaraan mereka,” kata Risman, saat dikonfirmasi via telepon, Minggu (20/08/2023).

Baca juga: Perdana Beroperasi Di Sula, KM. Fajar Mulia II Malah Dibuli Para Netizen Di Medsos

Ia menambahkan, ketika BBM Bersubsidi Jenis pertalite masuk Di SPBU Umaga, selalu cepat habis dalam waktu yang tak lama.

“Ceritanya begini, kemarin itu BBM jenis pertalite masuk pada jam 1 siang, saat itu waktu mereka (pihak SPBU) istirahat, kemudian jam 2 lewat mereka lakukan pelayanan tapi tak berselang lama BBM jenis pertalite itu langsung habis, ternyata karyawan SPBU sedang mengisi BBM Jenis Pertalite di gelong yang telah disiapkan, kendati kendaraan masih banyak mengantri, karyawan SPBU tak menggubris, seakan-akan apa yang mereka perbuat itu sudah benar dan tak salah,” bebernya.

Baca juga: Warning! Kepala Kejari Kepsul, Jangan Bermain-main Licik dengan Uang Negara

Lanjut Risman, tempat pengisian BBM jenis pertalite ke gelong 25 liter tak menggunakan Nosil tapi ada tempatnya khususnya di area SPBU desa Umaga.

“Jumlah gelong 25 liter yang saya lihat saat itu berkisar Seratus buah, sebagian pun. sudah di ambil oleh pembelinya. Untuk tempat Pengisiannya pun tak gunakan Nosil tapi dibuat khusus tersendiri menggunakan selang yang di ambil langsung dari penampungan BBM jenis Pertalite dialirkan ke sebuah drum yang sudah disediakan menggunakan kran, kemudian diukur secara manual menggunakan liter,” tutupnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Kategori
Kepulauan Sula Kota Ternate Pulau Taliabu

29 Tahun Mengelilingi 25 Negara, ini Alasan Pria Asal Kanada Menetap di Kepulauan Sula

SULA – Kuliner cokelat dapat memunculkan memori historis tentang asal muasal komoditi Coklat. Dimana Coklat, kopi, pala dan tembakau banyak juga di temui di wilayah Timur Indonesia termasuk Maluku Utara, khususnya di Kabupaten Kepulauan Sula.

Hal ini yang membuat Pieter, Pria asal Kanada pada tahun 2017 mengajak anak dan Istrinya untuk mendiami Desa Wainin, Kecamatan Sanana Utara, Kepulauan Sula, Maluku Utara untuk membangun Perusahaan Cokelat yang saat ini dikenal Cokelat Sula Mina.

Keinginan Pieter untuk masuk ke Indonesia cukup lama, pasalnya dia belajar tentang Sejarah rempah-rempah di Dunia termasuk Indonesia khususnya Maluku Utara adalah Salah satu daerah yang Pemasok rempah di dunia pada Jaman Kolonial Belanda dan saat ini Indonesia Salah Satu Produsen Cokelat ke 3 di Dunia.

Pieter, Pemilik Cokelat Sula Mina menceritakan pada tahun 1992, dirinya keluar dari Kanada, terus mengelilingi dunia hanya untuk belajar tentang cokelat serta membangun perusahaan Cokelat.

“Saya keluar dari Kanada pada tahun 1992, ketertarikan saya pada coklat membuat saya harus mengelilingi 25 Negara, saya berkeinginan untuk membuat perusahaan coklat yang cita rasanya harus sesuai dengan hasil alam dari daerah tersebut,” kata Pieter, saat di temui Linksatu di tempat kerjanya, Minggu (20/08/2023).

Awal tahun 2017, lanjut Pieter, ia memilih mendiami Kepulauan Sula untuk membuat usaha cokelat serta mengembangkan Ilmu yang pernah ia dapatkan dari para petani cokelat di Negara lain yang pernah ia singgahi.

“Saya juga pernah bekerja sama dengan petani cokelat di negara lain seperti di Polandia dan Amerika Selatan, dari pengalaman itu, saya memilih untuk masuk ke Indonesia, khususnya Kepulauan Sula untuk membuat perusahaan cokelat, yang saya beri nama cokelat Sula Mina,” ujarnya.

Ia pun berharap agar kehadiran pabrik coklatnya dapat memotivasi petani cokelat agar menjaga kualitas cokelatnya serta membantu kebutuhan hidup petani cokelat.

“Saya sangat suka daerah tropis, dan saya berharap dengan adanya perusahaan cokelat ini dapat membantu masyarakat sekitar khususnya petani cokelat agar dapat merawat dan menjaga kualitas cokelatnya serta hasilnya panennya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya,” tutupnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Kategori
Hukum Dan Kriminal Kepulauan Sula Politik

Sejumlah Pengendara di Kepsul Mengamuk Saat Temukan Puluhan Jerigen Berisi Pertalite di Area SPBU

SULA – SPBU milik CV. Agnesya di Desa Umaga, Kecamatan Sulabesi Tengah, Kepulauan Sula ramai lantaran Sejumlah Pengendara dapatkan puluhan jerigen 25 liter berisi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite ditampung di dalam area SPBU, Jum’at (18/08/2023) kemarin.

Berdasarkan Video yang diterima Linksatu, terlihat puluhan jerigen 25 liter yang berisi BBM Bersubsidi jenis Pertalite di buat tempat khusus bersebelahan deng Nosil di area SPBU milik CV. Agnesya di Desa Umaga. Agar tak terlihat oleh orang, puluhan jerigen itupun sengaja di tutupi gunakan tarpal dan karung.

Farid, Salah satu Sopir mobil yang saat itu lakukan pengisian di SPBU desa Umaga mengatakan, para pengendara mengamuk sering terjadi.

“Kejadian pengendara mobil dan motor menegur dan mengamuk, sering terjadi di SPBU desa Umaga, lantaran karyawan SPBU lebih pentingkan mengisi BBM jenis pertalite di jerigen dari pada kendaraan mereka,” kata Farid, saat dikonfirmasi via telepon, Minggu (20/08/2023).

Baca juga: Seorang Pelanggan Toko MR DIY Kepsul Ngamuk di Kasir, Ini Persoalannya

Ia menceritakan, ketika BBM bersubsidi jenis Pertalite masuk Di SPBU Umaga, selalu cepat habis dalam waktu yang tak lama.

“Ceritanya begini, kemarin itu BBM jenis pertalite masuk pada jam 1 siang, saat itu waktu mereka (pihak SPBU) istirahat, kemudian jam 2 lewat mereka lakukan pelayanan tapi tak berselang lama, pertalite itu langsung habis, ternyata karyawan SPBU sedang mengisi Pertalite di jerigen yang telah disiapkan, kendati kendaraan masih banyak mengantri, karyawan SPBU tak menggubris, seakan-akan apa yang mereka perbuat itu sudah benar dan tak salah, ini kan aneh,” ujarnya.

Baca juga: Warga dan Perangkat Desa Fokalik di Sula Nyaris Baku Hantam, Begini Penyebabnya

Lanjut Farid, pengisian Pertalite ke puluhan jerigen 25 liter tak menggunakan Nosil, tapi ada tempat khususnya tersendiri di area SPBU milik CV. Agnesya di Desa Umaga.

“Jumlah gelong 25 liter yang saya lihat saat itu dekati seratus buah, sebagian pun sudah di ambil oleh pembelinya. Untuk tempat pengisiannya pun tak gunakan Nosil tapi dibuat khusus tersendiri menggunakan selang yang di ambil langsung dari penampungan BBM jenis Pertalite dialirkan ke sebuah drum yang sudah disediakan menggunakan kran, kemudian diukur secara manual,” bebernya.

Baca juga: Usir Panwascam Saat Jalankan Tugas, Ketua Bawaslu Sula: Masalah Bupati Fifian Sudah Ditindaklanjuti ke Bawaslu RI

Ia juga bilang, saat itu beberapa karyawan SPBU di desa Umaga sangat takut, lantaran pengendara mengancam akan melaporkan kejadian tersebut kepada bosnya.

“Saat kejadian, salah satu sopir yang tak lain adalah ipar saya, mengancam akan melaporkan ulah karyawan SPBU kepada bosnya, lantaran takut Karyawan SPBU langsung mengambil jerigen yang sudah terisi Pertalite dituang kembali ke dalam tempat penampungan BBM,” tandasnya.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Unkhair Asal Sula Yang Kerap Kampanyekan Kebersihan Di Taman Wansosa

Farid pun mengatakan, Karyawan SPBU desa Umaga sering beralasan, Pertalite yang di isi pada gelong, milik Nelayan.

“Karyawan SPBU beralasan, Pertalite yang ada di jerigen milik Nelayan, padahal sering saya lihat, nelayan yang datang membeli Pertalite sudah dapat jatahnya dan sudah pulang,” pungkasnya.

Baca juga: Perdana Beroperasi Di Sula, KM. Fajar Mulia II Malah Dibuli Para Netizen Di Medsos

Terpisah, Ian Anwar, Admin SPBU milik CV. Agnesya di Desa Umaga mengatakan, puluhan BBM Bersubsidi jenis pertalite bukan sengaja ditimbun, tapi di salurkan ke Sub penyalur.

“Saya tegaskan, tidak ada penimbunan BBM di SPBU desa Umaga. Pertalite yang ada pada gelong tersebut milik Sub penyalur CV. Gwen jaya di desa Wainib. Penyalurannya pun atas perintah Diskoperindag, jadi kami hanya menindaklanjutinya saja,” katanya.

“Surat Rekomendasi dari Diskoperindag Kepsul Terkait Penyaluran BBM bersubsidi jenis Pertalite dari SPBU milik CV. Agnesya di Desa Umaga ke Sub penyalur CV. Gwen jaya di desa Wainib. Foto: Istimewa”

Ia juga bilang, Jatah Minyak BBM jenis Pertalite untuk Sub penyalur CV. Gwen jaya dapat 1 ton untuk sekali Mobil Pertamina lakukan pengisian.

“Jatah BBM jenis Pertalite untuk SPBU di desa Umaga dari Pertamina 40 ton selama 1 bulan. 1 Minggu Masuk ke SPBU 2 sampai 3 kali. Untuk jatah Sub penyalur CV. Gwen jaya 1 ton dari 5 ton setiap kali BBM jenis Pertalite, sisanya untuk kendaraan dan nelayan,” imbuhnya.

Baca juga: Bupati Fifian Warning Kontraktor Pembangunan RS Baru Senilai 44 Miliar Lebih dihadapan APH

Ia pun menyesali langkah Kadis Koperindag yang laporkan kejadian di SPBU desa Umaga ke pihak Pertamina tanpa berkordinasi dulu dengan dirinya.

“Saya tahu informasi kejadian SPBU dari Bos Pertamina Waikalopa, katanya ia dikirim video dari Kadis Koperindag dan pihak Pertamina marah sekali, kemudian yang saya sangat sesali kenapa kadisnya tak komunikasi dulu dengan saya terkait kronologi kejadiannya, seakan-akan masalah ini SPBU saya yang penyebabnya, padahal Kadis Koperindag tak sadar bahwa adanya pelayanan gelong ini lantaran Kami tindaklanjuti surat dari mereka,” katanya.

Baca juga: Sebuah Kapal Tol Laut Beroperasi Di Sula, Diduga Muat Besi Tua Bermasalah Senilai Ratusan Juta Dijual Ke Surabaya

Dampak dari persoalan ini, Ian pun melarang karyawannya stop layani jerigen dengan alasan apapun.

“Tadi saya sudah arahkan karyawan SPBU untuk stop layani gelong, sekalipun yang dibelinya hanya Pertamax, supaya ketika nelayan ataupun pembeli lainnya marah, langsung saya arahkan ke Diskoperindag untuk sampaikan keluhan mereka,” sentilnya.

Baca juga: Warning! Kepala Kejari Kepsul, Jangan Bermain-main Licik dengan Uang Negara

Ia pun membenarkan ada tempat khusus pengukuran BBM jenis Pertalite di dalam Area SPBU desa Umaga.

“Tempat itu ada, tapi milik Sub penyalur CV. Gwen jaya bukan kami, dan karyawan yang lakukan pengukuran BBM jenis Pertalite pun karyawan mereka, kami tak campur,” tutupnya.

Selama berita dipublish, Pewarta masih mencoba mengkonfirmasi Kadis Koperindag terkait surat rekomendasi jatah BBM bersubsidi jenis Pertalite yang diberikan kepada sub penyalur CV. Gwen jaya di desa Wainib, Kecamatan Sulabesi Selatan.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Kategori
Kepulauan Sula

Resmikan Gapura Merah Putih di Desa Fagudu, Wabup Kepsul: Pemudanya Kreatif

SULA – Wakil bupati Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Maluku Utara H. M. Saleh Marasabessy kembali memenuhi undangan Panitia perayaan HUT RI di desa Fagudu Kecamatan Sanana usai melaksanakan rangkaian upacara di Istana daerah sebagai Inspektur Upacara, Kamis (17/8/2023).

Kedatangannya yang didampingi istri disambut meriah dan penuh kehormatan oleh segenap warga desa Fagudu, mulai dari pengalungan bunga hingga sampai pada prosesi adat paka Yab Hai (Injak tanah) oleh masyarakat desa Fagudu.

Usai prosesi penjemputan, Wabup Kepsul langsung meresmikan gapura merah putih desa Fagudu kecamatan Sanana yang terletak di gerbang maksud Kompleks Komperda.

Peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita berwarna merah itu disaksikan oleh pihak Polres Kepsul Kabag SDM AKP. Mohtar Saniapon dan seluruh lapisan masyarakat desa Fagudu.

Dalam sambutannya, Wabup Kepsul memberi apresiasi yang tak terhingga buat masyarakat dan pemerintah desa serta kaum muda Fagudu yang menurutnya telah berhasil menghidupkan kembali budaya gotong royong serta jiwa inovasi dan kreativitas yang cukup luar biasa.

“Selaku Pemerintah Daerah kami cukup bangga dengan desa Fagudu, Kepala desanya serta masyarakat dan para pemudanya, selain kreatif, juga mampu menghidupkan budaya gotong royong yang perlahan mulai hilang di negeri ini, buktinya berhasil membangun gapura yang luar biasa atas dasar swadaya masyarakat, ” Kata Wakil bupati M. Saleh Marasabessy Kamis (17/8/2023).

Baca juga: Sebuah Kapal Tol Laut Beroperasi Di Sula, Diduga Muat Besi Tua Bermasalah Senilai Ratusan Juta Dijual Ke Surabaya

Terpisah, kepala desa Fagudu M. Ali Duwila saat diwawancarai menyampaikan bahwa keberhasilan dan prestasi ini tak lain adalah upaya masyarakat bersama pemuda dan pihaknya cukup bangga terhadap masyarakat dan pemudanya.

“Saya berterimakasih kepada masyarakat dan pemuda, karena terselenggaranya semua ini itu atas peran dan semangat mereka,” Singkatnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Kategori
Hukum Dan Kriminal Kepulauan Sula

Ratusan WBP Kelas II B Sanana Kepulauan Sula Dapat Remisi Umum 17 Agustus

SULA – 116 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kelas II B Sanana Kabupaten Kepulauan Sula menerima remisi umum 17 agustus tahun 2023. Pemberian remisi ini didasarkan pada hasil penilaian pembinaan yang diselenggarakan untuk WBP selama di lapas.

Kepala Lapas kelas II B Sanana Adrian Alamsyah menyampaikan, pemberian remisi kepada WBP itu bukan asal asal, tentunya sudah dilakukan berdasarkan penilaian dan ketentuan aturan.

“Kami beri remisi kepada 116 WBP karena mereka dianggap baik dalam mengikuti proses pembinaan, dan masa tahanan mereka sudah memenuhi syarat,” katanya Kamis (17/8/2023).

Baca juga: Warga dan Perangkat Desa Fokalik di Sula Nyaris Baku Hantam, Begini Penyebabnya

Adrian juga menambahkan pemberian remisi ini berfariasi, ada yang terima potongan 15 hari, 30 hari dan 45 hari, tergantung berapa lama ia menjalankan masa tahanan dan caranya mengikuti pembinaan.

“Kami beri remisi bervariasi sesuai masa tahanan dan sesuai penilaian atas warga kami,” pungkasnya.

Pewarta: Ilham Usia

Redaktur: TIM

Kategori
Kepulauan Sula

Puluhan Paskibraka Kecamatan Sulabesi Tengah Kepulauan Sula Dikukuhkan

SULA – 25 Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) kecamatan Sulabesi Tengah, Kepulauan Sula tahun 2023 dikukuhkan oleh Camat di gedung pertemuan desa Soamole, pukul 22:30 WIT, Rabu (16/8/2023).

Camat Sulabesi Tengah, Ismail Soamole Dalam sambutannya Ismail menyampaikan, kalian adalah putra putri Indonesia, berjiwa Patriotisme dan memiliki tanggung jawab menjaga merah putih dan menjaga Indonesia.

“Kalian adalah pemuda dan pemudi harapan bangsa yang ditakdirkan untuk mengibarkan sang saka merah putih pada besok nanti,” singkat Ismail.

Baca juga: Seorang Pelanggan Toko MR DIY Kepsul Ngamuk di Kasir, Ini Persoalannya

Terpisah, Ketua Panitia Penyelenggara HUT RI ke 78 Kecamatan Sulabesi Tengah, Jumati Usia mengatakan, pihaknya cukup bekerja keras untuk terselenggaranya upacara peringati HUT RI ke 78 meski waktu yang ditempuh kurang dari satu bulan.

“Memang tidak mudah, dengan waktu tiga minggu kami upayakan, tapi Alhamdulillah bisa dengan semangat dan kompak, besok anggota Paskibraka siap kibarkan merah putih,” tutupnya.

Baca juga: Perdana Beroperasi Di Sula, KM. Fajar Mulia II Malah Dibuli Para Netizen Di Medsos

Perlu di ketahui turut hadir dalam acara pengukuhan 25 Paskibraka Sulabesi Tengah, Aiptu Jainudin Umamit mewakili Kapolsek Sanana, Koramil Sanana diwakili Serma Adam Umasugi, Kabid Perumahan dinas Perkim Kepsul Safidin Umamit, Kepala Puskesmas Waiboga Nurlaila Umakaapa, Babinkamtibmas dan Babinsa se kecamatan Sulabesi Tengah serta seluruh kepala desa di Sulabesi Tengah dan para wali Anggota Paskibraka.

Pewarta: Ilham Usia

Redaktur: TIM

Kategori
Kepulauan Sula Kota Ternate Pulau Taliabu

Seorang Pelanggan Toko MR DIY Kepsul Ngamuk di Kasir, Ini Persoalannya

SULA – Aulia (32), Seorang pelanggan Toko MR DIY dari desa Fogi, Kecamatan Sanana, Kepulauan Sula resah dengan pelayanan Kasir Toko MR DIY yang terkesan meremehkan pelanggan.

“Tadi saya beli gelas minum, kemudian saat mau digunakan tapi ada retak didalamnya, sehingga tak bisa digunakan, tapi anehnya ketika ingin kembalikan ke Toko MR DIY, malah saya dilayani tidak baik oleh Kasirnya,” ucap Aulia, Rabu (16/08/2023).

Baca juga: Warga dan Perangkat Desa Fokalik di Sula Nyaris Baku Hantam, Begini Penyebabnya

Ia menambahkan, respon kasirnya buat dirinya tersinggung berujung marah.

“Saya dipersulit untuk membawa struk belanja untuk ditunjukkan ke pada kasir, agar barang saya yang rusak dikembalikan sedangkan struknya sudah tidak ada, kemudian kasirnya masih yang sama, ini kan tidak dicek sistem saja, pasti tahu,” imbuhnya.

Baca juga: Perdana Beroperasi Di Sula, KM. Fajar Mulia II Malah Dibuli Para Netizen Di Medsos

Aulia pun merasa kecewa dengan pelayanan Kasir Toko MR DIY kepada pelanggan.

“Saya sering belanja di Toko MR DIY kemudian harga gelas yang dibeli tadi cukup murah, tapi pelayanan kasirnya saat saya kembalikan gelas tadi responnya kurang etis dan tak baik, terkesan saya mengada-ngada barang rusak yang ingin dikembalikan,” ujarnya.

Baca juga: Sebuah Kapal Tol Laut Beroperasi Di Sula, Diduga Muat Besi Tua Bermasalah Senilai Ratusan Juta Dijual Ke Surabaya

Ia berharap, pelayanan buruk kasir Toko MR DIY cukup dirinya saja yang rasakan, jangan sampai ke pelanggan lain.

“Kami orang Sula tidak bodoh dan kaget dengan berbelanja di Toko Swalayan, jadi pihak Toko MR DIY segera evaluasi kinerja kasirnya agar lebih responsif dan menjaga etikanya ketika pelanggan datang berbelanja maupun mengeluh,” tandasnya.

Baca juga: Kejari Terima Belasan Proyek Dari Pemda Kepsul, Immanuel: Itu Bukan Proyek Tapi Hibah Fisik

Terpisah, Muhaimin Asisten Supervisor Toko MR DIY Kepulauan Sula meminta maaf kepada pelanggan atas perlakuan tidak baik dari kasirnya.

“Nanti saya evaluasi kembali kinerja kasir tersebut,” singkatnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Kategori
Hukum Dan Kriminal Kepulauan Sula Politik

Warga dan Perangkat Desa Fokalik di Sula Nyaris Baku Hantam, Begini Penyebabnya

SULA – Sejumlah warga Desa Fokalik, Kecamatan Sanana Utara, Kepulauan Sula hampir baku hantam dengan perangkat desanya di depan kantor Kepala desa pukul 09:12 WIT, Rabu (16/08/2023).

Ian, salah satu warga desa Fokalik mengatakan, masalahnya terkait deng aksi boikot kantor kepala desa beberapa hari lalu.

“Puluhan warga desa Fokalik beberapa hari yang lalu, boikot kantor kepala desa dengan cara memalang pintunya, aksi tersebut dilakukan lantaran warga kecewa, kadesnya tak berkantor hampir beberapa bulan,” katanya.

Baca juga: Sebuah Kapal Tol Laut Beroperasi Di Sula, Diduga Muat Besi Tua Bermasalah Senilai Ratusan Juta Dijual Ke Surabaya

Kemudian, lanjut Ian, beberapa perangkat desa Fokalik datang untuk membuka palang di kantor Kepala desa.”Nah disitu hampir warga geram dengan ulah aparat desa yang datang seenaknya saja buka palang, tanpa merespon keluhan warga,” bebernya.

Baca juga: Belasan Ton Besi Tua Di Kepsul Diduga Hasil Curian Dari Perusahaan Akan Dikirim Lewat Jalur Tol Laut

Ian juga bilang, selain masalah Kades Fokalik tak berkantor, adapun alasan lainnya warga boikot kantor kepala desa dengan cara palang.

“Alasan lain warga palang kantor Kepala Desa lantaran, kadesnya juga bermasalah dengan penyalahgunaan dana desa (Dana Desa),” ujarnya.

Baca juga: Perdana Beroperasi Di Sula, KM. Fajar Mulia II Malah Dibuli Para Netizen Di Medsos

Kepala desa Fokalik, Bahri Utmona ketika dikonfirmasi via telepon mengatakan, dirinya masih sibuk.

“Maaf saya masih sibuk, nanti ketemu baru saya jelaskan,” singkatnya.

Baca juga: Curhat Orang Tua Seorang Anak Penderita Gizi Buruk Saat Disambangi Sejumlah Wartawan Sula di Kamar Kosnya

Sebelumnya, Kepala desa Fokalik, Bahri Utmona, pernah dilaporkan ke Kejari Kepulauan Sula oleh warga dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Fokalik terkait dugaan menyelewengkan Dana Desa (DD) tahun 2021.

“Kami berharap laporan ini bisa ditindaklanjuti, karena banyak penggunaan DD di Desa kami yang tidak jelas pertanggung jawabannya,” ungkap Sekretaris BPD Fokalik, Upang, Rabu (29/6/2022) tahun lalu.

Baca juga: Warning! Kepala Kejari Kepsul, Jangan Bermain-main Licik dengan Uang Negara

Upang memaparkan, dugaan penyelewengan itu terbukti pada RAB Desa tahun 2021 soal proyek pembangunan.

“Dalam RAB APBDes Tahun 2021, seharusnya pembangunan 10 buah MCK, sedangkan yang di kerjakan hanya 6 buah MCK, ditambah lagi pembangunan rehab tembok penahan banjir 40 meter sedangkan yang di kerjakan hanya 15 meter,” jelasnya.

Baca juga: Usir Panwascam Saat Jalankan Tugas, Ketua Bawaslu Sula: Masalah Bupati Fifian Sudah Ditindaklanjuti ke Bawaslu RI

Upang juga memberikan bukti jelas terkait masalah ini dalam laporan ke Kejari Sula agar di usut.

“Selain rincian RAB ABPDes tahun 2021, kami juga lampirkan foto MCK dan tembok penahan banjir yang di kerjakan tidak sesuai, kepada jaksa,” tandasnya.

Baca juga: Kapal Milik Mantan Bupati Kepsul Terbakar, Kerugiannya Miliaran Rupiah

Ia meyakinkan bahwa laporan tersebut terbukti adanya.

“Kami BPD sampai berani lapor Kades ke Jaksa, karena dorongan dari warga Desa Fokalik,” tegasnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Kategori
Kepulauan Sula

Perdana Beroperasi Di Sula, KM. Fajar Mulia II Malah Dibuli Para Netizen Di Medsos

SULA – KM. Fajar Mulia II yang baru pertama beroperasi di Kepulauan Sula pada Jum’at (11/08/2023) dengan rute Ternate – Sanana – Dofa – Falabishaya malah di buli beberapa Netizen di Medsos, Minggu (14/08/2023).

Salah satu penumpang KM. Fajar Mulia II menulis pada Akun Facebook (FB) pribadinya bernama R Mhymy “Kapal ini saingan dg sabuk. Pertama dg terakhir nae kapal ini,” katanya, ditambah memposting gambar KM. Fajar Mulia II.

Postingan Akun Facebook (FB) R Mhymy langsung di tanggapi Akun milik Radia Rara Embisa.

“Kaka R Mhymy, wuiiiii Dofa ternate saja kong bikin model itu kha kapal bae2 dia maraya,” kata Akun Radia R Embisa pada kolom komentar ditambah beberapa emozi tertawa.

Akun FB R Mhymy langsung meresponnya.

“Radia Rara Embisa, Kapal bkg smpe tong sakit langsung. Cah, kapal model apa ini,” katanya.

Postingannya pun di tanggapi Akun FB nama Lusi Seom Gum Tan.”Hahaha kasi viral sdh,” tulis Akun FB Lusi Geom Tan pada dinding komentar diikuti beberapa emozi tertawa.

Tak menunggu lama Akun R Mhymy pun membalasnya.

“Lusi Seom Gum Tan, Pokoknya stop. Rasa² kalo tra memuaskan tu brenti pelayaran,” balasnya pada dibawah komentar Akun FB Lusi Geom Tan.

Tak hanya sampai di situ, Akun FB Bernama S Marsaoly berkomentar di postingan Akun R Mhymy.

“Sio, Laju kuat to,” tulis Akun FB Bernama S Marsaoly disertai 4 emozi tertawa.

R Mhymy langsung merespon komentar Akun S Marsaoly.

“S Marsaoly, laju smpe jet me kalah,” ujarnya kepada Akun FB Bernama S Marsaoly di ikuti emozi murung.

Tak menunggu lama, Akun FB S Sangadji yang berteman R Mhymy masuk berkomentar menanyakan harga tiket KM. Fajar Mulia II.

“Kapal apa t? Harga Tiket sama sja k, Deng kapal laeng?,” tulis Akun FB S Sangadji.

Akun R Mhymy dengan cepat membalasnya.”S. Sangadji, Harga tiket 380.000 sama sja dg kapal lain,” imbuhnya.

Akun FB S Sangadji pun langsung menanggapinya.

“R Mhymy, Eh ampong, kong bajalan model itu t cey,” katanya dengan emozi tertawa.

“Iya, kluar dari Sanana jam 7 malam. Sampe di Tte jam 2 siang,” sambung Akun R Mhymy pada komentar Akun FB S Sangadji.

Akun FB S Sangadji, pun lanjut percakapannya dengan Akun R Mhymy.

“R Mhymy, lama kuat ii, Mungkin dong irit Minya jadi kse pelan,” sambungnya pada Komentar Akun R Mhymy disertai emozi tertawa.

Akun R Mhymy pun membalasnya dengan sdikit kesal.

“S Sangadji, jang harap penumpang mau nae lagi,” ujarnya.

“R Mhymy, penumpang langsung tobat ta,” komentar Akun FB S Sangadji tertuju pada balasan Akun R Mhymy.

Akun R Mhymy pun menanggapinya.

“S Sangadji, tobat 7 turunan. Penumpang tadi malam cuma 15 org,” pungkasnya.

“R Mhymy, Dong pikir tra bnya orang jadi kse pelan itu, karna kalau laju makan Minya banya jdi dong rugi seng,” balas Akun FB S Sangadji.

Percakapan masih terus berlanjut antara Akun R Mhymy dan Akun S Sangadji.

“S Sangadji, Nabiar suh 1 kali pelayaran saja,” kata Akun R Mhymy.

“R Mhymy, itu akang se dengar dia pung nama Kapal saja rasa mo muntah,” sambung Akun S Sangadji.

“S Sangadji, memang kong,” singkat Akun R Mhymy.

“R Mhymy, Kapal Soe sampe, tutup Akun R Sangadji sembari mengakhiri percakapan dengan Akun R Mhymy di Facebook (FB).

Pewarta: TIM

Redaktur: TIM