Kunjungi Makodim 1510 Sula, Pangdam XVI/Pattimura: TNI Wajib Jaga Netralitas Serta Nama Baik Satuan

SULA – Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Syafrial, melakukan kunjungan kerja (Kuker) di Makodim 1510 Sula, Rabu, (18/10/2023) setelah usai mengunjungi Bacan beberapa hari lalu.

Dalam kunjungannya di Makodim 1510 Sula, Jendral dua bintang itu memberi arahan kepada prajurit dan Persit KCK cabang XXXVIII yang dilakukan secara tertutup di ruang pertemuan Kodim.

Selain memberi arahan kepada prajurit, Pangdam yang didampingi istri tercinta Ny. Shinta itu juga menyantuni para istri anggota Kodim yang ditinggal mati suaminya, diantaranya keluarga Alm. Serka Ahmad Soamole dan Alm. Sertu Basrin Buamona.

Baca juga: Kejari Terima Belasan Proyek Dari Pemda Kepsul, Immanuel: Itu Bukan Proyek Tapi Hibah Fisik

Kemudian, ada juga penyantunan kepada anggota Koramil Sanana yang menderita sakit menahun serta pembagian paket stunting kepada penderita stunting di Kepsul.

Mayjen Safriyal yang baru saja memimpin Kodam Pattimura/XVI itu sudah menyambangi seluruh Kodim maupun koramil Di wilayah Maluku Utara.

Baca juga: Ketimbang Kejari, Polres Kepsul Lebih Banyak Dapat Proyek Fisik Dari Pemda

Dalam setiap arahan, ia selalu berpesan menjaga netralitas dan nama baik satuan harus dijunjung tinggi.

“TNI Wajib Jaga netralitas serta nama baik satuan serta jaga dan tingkatkan sinergisitas TNI dan POLRI serta seluruh stakeholder,” kata Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Syafrial.

Sekedar informasi, Pangdam Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Syafrial, direncanakan akan segera menuju kabupaten pulau Taliabu yang masih masuk dalam wilayah hukum Kodim 1510 Sula.

Pewarta: Ilham Usia

Redaktur: TIM

Bawa Nama Kepulauan Sula, Tim SSB Freedom Siap Ikuti Turnamen Ghadry Cup

SULA – Tim sepak bola SSB Freedom Sula U-12 sebanyak 30 anak anak berangkat ke Ternate guna mengikuti Turnamen sepak bola di tingkat provinsi Maluku Utara Ghadry Cup, menggunakan KM. Barcelona pada Rabu (18/10/2023).

Perlu diketahui, Turnamen Ghadry Cup merupakan ajang bergengsi yang akan mempertemukan tim-tim sepak bola muda terbaik di Provinsi Maluku Utara yang akan berlangsung pada tanggal 20 hingga 22 Oktober 2023 mendatang.

Sekretaris SSB Freedom, Irawan Duwila memberikan apresiasi dan semangat yang tak terhingga kepada seluruh pemain yang akan bertanding di ternate mewakili Kabupaten Kepulauan Sula.

“Saya, memberi apresisasi yang tak terhingga kepada seluruh pemain yang akan bertanding di Ternate mewakili Kepulauan Sula, untuk seluruh pemain dan official ingatlah, kemenangan bukanlah segalanya, yang terpenting adalah dedikasi dan semangat kita demi Kabupaten Kepulauan Sula di kanca turnamen Provinsi Maluku Utara. Mari kita tunjukkan kepada semua apa yang bisa kita capai bersama. Maju terus, bermain dengan hati, dan jadilah pemenang sejati” kata Irawan.

Baca juga: Sandiaga Uno Dijadwalkan Hadir Pada FTW Tahun 2023 Di Kepulauan Sula

Irawan juga menyampaikan banyak terima kasih atas antusiasme, semangat serta dukungan yang untuk SSB Freedom Sula.

“Selaku pengurus SSB Freedom Sula saya sangat berterima kasih kepada orang tua dari para pemain SSB Freedom Sula karena merekalah sehingga anak anak kami dapat mengikuti turnamen berkelas di provinsi Maluku Utara,” imbuhnya.

Baca juga: Kejari Sula Didesak Segera Ungkapkan Hasil Audit BPKP Malut Terkait Kasus BTT Tahun 2021

Terpisah, Pelatih tim SSB Freedom U-12 Raffi Duwila mengatakan, bahwa keikutsertaan tim dalam turnamen ini adalah suatu kehormatan dan kesempatan luar biasa untuk menambah pengalaman bermain sekaligus membawa nama baik Pulau Sula dalam kompetisi tingkat provinsi. Ia juga menekankan pentingnya semangat sportivitas dan dedikasi dalam bermain.

“Pertandingan Ghadry Cup yang berlangsung dari hari Jumat hingga Minggu ini menjadi momen berharga bagi para pemain untuk mengukir prestasi dan meraih pengalaman berharga dalam dunia sepak bola. Semoga mereka bisa memberikan yang terbaik dan menginspirasi generasi mendatang,” tutupnya.

Pewarta: Ilham Usia

Redaktur: TIM

Polres Sula Tuai Pujian Pasca Pencegahan Kegiatan Timbun BBM Bersubsidi Di SPBU Mangon

SULA – Pasca langkah pencegahan yang dilakukan oleh Polres Kepulauan Sula, terkait dengan keluhan warga di SPBU Desa Mangon, Kecamatan Sanana yang kerap terjadi adanya kegiatan penimbunan BBM jenis Pertalite oleh kendaraan roda dua dan empat, akan tetapi kini mulai tidak terlihat lagi bahkan tak ada sama sekali.

Amatan Linksatu di SPBU Desa Mangon, Rabu (18/10/2023) mulai dari pagi sampai siang, tak ada lagi antrean panjang kendaraan, baik roda dua maupun empat.

Sam, Salah satu warga yang berprofesi sebagai tukang ojek, saat ditemui Linksatu sangat mengapresiasi kinerja Polres Kepulauan Sula yang gerak cepat serta merespon keluhan warga.

“Pokoknya mantap sekali untuk Polres Kepulauan Sula, lantaran Sweeping kemarin di SPBU Mangon, Alhamdulillah kami pun tak berjam-jam serta berpanas-panasan lagi untuk mengantri agar dapatkan BBM jenis Pertalite,” kata Sam.

Baca juga: Polres Kepsul Amankan Sejumlah Kendaraan Roda Dua Dan Empat, Begini Persoalannya

Hal senada pun dilontarkan Ahmad, salah satu Sopir Mobil Pickup.

“Top buat Polres Kepulauan Sula, keren sekali. Biasanya beberapa hari lalu ketika saya mengantri di SPBU Mangon jam 11 siang, pasti jam 3 Sore baru saya dapat Pertalite, tapi Alhamdulillah tadi saya mengantri tidak sampai 20 menit, Mobil saya sudah bisa dapat Pertalite,” ujar Ahmad.

Baca juga: Sejumlah Pengendara di Kepsul Mengamuk Saat Temukan Puluhan Jerigen Berisi Pertalite di Area SPBU

Ia pun berharap, pihak Polres Kepulauan Sula dapat mensriusi persoalan kegiatan Penimbunan BBM Bersubsidi jenis Pertalite yang kerap terjadi di SPBU Mangon.

“Harus ada sanksi, supaya jadi efek jera, kalau tidak, pasti kegiatan timbun BBM bersubsidi jenis Pertalite di SPBU Desa Mangon akan terjadi lagi,” tandasnya.

Baca juga: Praktisi Hukum: Timbun BBM Bersubsidi Itu Jelas Tabrak Aturan, Harus Ada Sanksi

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Kepulauan Sula, AKP Abu Latupono mengatakan, tindakan tersebut dilakukan atas laporan dan keresahan masyarakat.

“Atas keresahan dan laporan warga, jadi kamipun diperintahkan oleh Pak Kapolres untuk segera amankan sementara kendaraan yang kerap lakukan penimbunan sehingga tak terjadi hal-hal negatif yang tak diinginkan kita bersama,” kata AKP Abu Latopono, Selasa (17/10/2023).

Baca juga: Sejumlah Nelayan Di Kepsul Curhat, 4 Hari Tak Melaut Lantaran Sulit Dapat Pertalite

Ia pun membeberkan, sesuai hasil investigasi, Oknum-oknum yang lakukan Penimbunan BBM jenis Pertalite lantaran kebutuhan ekonomi yang mendesak.

“Kamipun akan berencana rapat kordinasi dengan Pemda Kepulauan Sula, untuk mencari solusi terkait persoalan penimbunan tersebut, karena hal ini terjadi saat kita lakukan investigasi, oknum atau pelaku terpaksa lakukan penimbunan lantaran kondisi ekonomi dan biaya kehidupan keluarga yang tidak mampu serta kebutuhan anak-anak Sekolah, sehingga mereka pun terpaksa lakukan hal tersebut,” ungkapnya.

Baca juga: Kejari Sula Didesak Segera Ungkapkan Hasil Audit BPKP Malut Terkait Kasus BTT Tahun 2021

Ia juga bilang, untuk rapat kordinasi bersama instansi terkait persoalan penimbunan BBM jenis Pertalite yang kerap terjadi di SPBU Desa Mangon, secepatnya akan dilakukan.

“Kami tadi sudah lakukan kordinasi dengan pihak Disperindagkop, Kesbangpol, dan DKP. Mungkin besok kami akan lakukan rapat, jadi sementara belum ada langkah hukum, karena langkah pencegahan,” pungkasnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Sandiaga Uno Dijadwalkan Hadir Pada FTW Tahun 2023 Di Kepulauan Sula

SULA – Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara akan menyelenggarakan Event Festival Tanjung Waka (FTW) tahun 2023 di Desa Fatkauyon, Kecamatan Sulabesi Timur November Mendatang.

Lantas, FTW tersebut langsung direspon baik oleh Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia dengan mengapresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula melalui Dinas Pariwisata atas Penyelenggaraan Festival Tanjung Waka (FTW).

Sandiaga mengatakan, Festival Tanjung Waka (FTW) yang luar biasa, sebagai salah satu karisma event nusantara (KEN) di tahun 2023 yang mengusung dengan konsep Eko event, kemudian di dukung kampanye pentingnya melestarikan lingkungan dan demi terjaganya keseimbangan alam.

“Semoga event ini dapat berjalan dengan sukses dan dapat menikmati pesona bahari keindahan alam di Desa Fatkauyon, Kepulauan Sula,” katanya, Selasa (17/10/2023).

Baca juga: Mediasi Persoalan Boikot Jalan Menuju Lokasi FTW Di Sula Selama 10 Hari, Berakhir Bahagia

Terpisah, ketua Panitia FTW 2023, Sahjuan Fatgehipon saat di konfirmasi mengatakan bahwa, dari hasil pertemuan dengan Menparekraf Sandiaga Uno ternyata dirinya bakal hadiri acara pembukaan FTW nanti.

“Menparekraf mengatakan akan hadir di FTW bila mana tidak ada agenda penting dari presiden,” kata Sahjuan kepada awak media.

Baca juga: Polres Kepsul Amankan Sejumlah Kendaraan Roda Dua Dan Empat, Begini Persoalannya

Ia juga bilang, telah mengundang sejumlah duta besar maupun tamu penting lainnya dari pemerintah pusat.

“Banyak Dubes serta tamu penting lainnya dari Pemerintah pusat akan hadir, pada pelaksanaan FTW di tahun 2023 yang akan di mulai dari tanggal 4 sampai 7 November 2023 mendatang,” tutupnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Polres Kepsul Amankan Sejumlah Kendaraan Roda Dua Dan Empat, Begini Persoalannya

SULA – Polres Kepulauan Sula amankan 8 Kendaraan Mobil dan 10 Kendaraan Bermotor di SPBU Desa Mangon Kecamatan Sanana yang kerap sering lakukan Penimbunan BBM jenis Pertalite, Selasa (17/10/2023).

Proses pengamanan kendaraan tersebut dilakukan secara 2 kali, untuk Kendaraan Bermotor diamankan Pukul 10:15 WIT, sedangkan Kendaraan Mobil Pukul 16:02 WIT.

Kasat Reskrim Polres Kepulauan Sula, AKP Abu Latupono mengatakan, tindakan tersebut dilakukan atas laporan dan keresahan masyarakat.

“Atas keresahan dan laporan warga, jadi kamipun diperintahkan oleh Pak Kapolres untuk segera amankan sementara kendaraan yang kerap lakukan penimbunan sehingga tak terjadi hal-hal negatif yang tak diinginkan kita bersama,” kata AKP Abu Latopono, Selasa (17/10/2023).

Baca juga: Kejari Sula Didesak Segera Ungkapkan Hasil Audit BPKP Malut Terkait Kasus BTT Tahun 2021

Ia pun membeberkan, sesuai hasil investigasi, Oknum-oknum yang lakukan Penimbunan BBM jenis Pertalite lantaran kebutuhan ekonomi yang mendesak.

“Kamipun akan berencana rapat kordinasi dengan Pemda Kepulauan Sula, untuk mencari solusi terkait persoalan penimbunan tersebut, karena hal ini terjadi saat kita lakukan investigasi, oknum atau pelaku terpaksa lakukan penimbunan lantaran kondisi ekonomi dan biaya kehidupan keluarga yang tidak mampu serta kebutuhan anak-anak Sekolah, sehingga mereka pun terpaksa lakukan hal tersebut,” ungkapnya.

Baca juga: Gelar Operasi Gaktiblin, Sipropam Polres Kepsul Dapati Sejumlah Pelanggaran

Ia juga bilang, untuk rapat kordinasi bersama instansi terkait persoalan penimbunan BBM jenis Pertalite yang kerap terjadi di SPBU Desa Mangon, secepatnya akan dilakukan.

“Kami tadi sudah lakukan kordinasi dengan pihak Disperindagkop, Kesbangpol, dan DKP. Mungkin besok kami akan lakukan rapat, jadi sementara belum ada langkah hukum, karena langkah pencegahan,” pungkasnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Berikut Profil Dan Motivasi Pemilik Coffeshop Block Gravity Di Sula, Bertarung Di Pileg 2024

SULA– Irawan Duwila, nama yang tak asing di telinga sebagian besar masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara.

Pria kelahiran Waikadai, 9 November 1991 itu dikenal sebagai seorang anak muda dari Fagudu yang aktif dalam kegiatan kreatifitas anak muda di Kepulauan Sula.

Selain itu sebagai salah satu anak muda yang sukses dalam dunia bisnis atau pengusaha. Karirnya di dunia usaha sangat bagus dan tak usah diragukan lagi.

Sehari-harinya, Irawan hanya masyarakat biasa yang berprofesi sebagai pengusaha dan mempunyai properti kontrakan dan rumah Coffeshop yang diberi nama “Block Gravity”. Saat ini, ia merupakan penduduk di Desa Fagudu, Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula.

Irawan tercatat sebagai founder/pendiri dari relawan Gravity Study Tour yang yang bergerak di bidang, lingkungan, seni budaya, sosial dan pendidikan sejak 2019 hingga sekarang.

Dalam pengalaman kerjanya, ia adalah konsultan perencanaan yang tergabung bersama Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Sulawesi Selatan semenjak ia kuliah. Dan resmi ikut dalam dunia konsultan sejak tahun 2013 – 2018, yang lebih banyak bergerak di bidang perencanaan Study, Perencanaan Tata Ruang dan masuk dalam team Perencanaan Fisik kontruksi sebagai Ahli Muda Perencanaan Wilayah dan Kota/ Planologi

Profil Pendidikan

Dalam perjalanan pendidikan, Irawan lulusan SD Al-Akhirat Sanana pada tahun 2003, di jenjang sekolah menengah pertama ia lulus SMP Negeri 1 Sanana tahun 2006. Irawan kemudian bersekolah di SMA Negeri 1 Sanana dan lulus tahun 2009.

Diwaktu SMA ia pernah dinobatkan sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) dan aktif sebagai pengurus Pramuka.

Irawan juga merupakan pria lulusan Cumlaude Fakultas teknik S1 jurusan Teknik Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota pada Universitas 45 Makassar dan lulus tahun 2014, semenjak S1 ia juga termasuk sebagai Sekretaris Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota.

Pada tahun 2016, ia lulus sebagai salah satu Mahasiswa tercepat 1 tahun 8 bulan masa kuliah strata dua atau S2 di Universitas Muslim Indonesia ( UMI ) Makassar Jurusan pengembangan wilayah pesisir dan pulau pulau kecil.

Motivasi Kerja

Waktu berjalan, Irawan sukses merintis karirnya di bidang Konsultan dan usaha. Dan motivasi dalam hidupnya adalah selalu menjadi berguna bagi keluarga dan orang banyak, mengutamakan keinginan untuk hidup yang tidak bergantung dan tidak harus merepotkan banyak orang di sekitarnya, dimana menurutnya bahwa kehidupan itu yang semangat agar meraih kesejahteraan dan kemakmuran.

Berkat motivasi keinginan itu, menurut Irawan, memilih untuk lebih aktif banting tulang di sektor kewirausahaan lantaran keinginannya bebas dan hidup yang lebih mapan.

“Tujuan saya adalah bagaimana bisa bermanfaat bagi keluarga dan orang yang berada sekitar saya, semangat bekerja keras dalam setiap usaha perlu di tingkatkan karena bukan orang yang bekerja sebagai PNS saja yang dinilai bekerja, akan tetapi sebagai wiraswasta yang bebas juga membutuhkan modal untuk leluasa dari kebutuhaan finansial, saya tidak mau untuk bergantung dengan orang banyak,” kata Irawan saat ditemui Linksatu di Coffe shop miliknya, Selasa (17/10/2023).

Kini, Irawan bersikap akan berkompetisi di kanca pemilihan legislatif (Pileg) 2024 mendatang sebagai calon anggota DPRD Sula di wilayah daerah pemilihan (Dapil) 1 Kabupaten Kepulauan Sula.

Pria asli Fagudu Kepulauan Sula tersebut, tergugah untuk ikut sebagai Caleg DPRD, karena ingin terlibat langsung dalam proses pembangunan kabupaten kepulauan Sula.

Ia pun bersungguh-sungguh dan berniat ingin berbuat banyak hal yang nanti di perjuangkan lewat hak-hak warga masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula lewat DPRD nantinya dan membuat perubahan yang lebih baik di masyarakat, serta dapat membantu banyak orang masyarakat dalam hal intervensi kebijakan melalui 3 Fungsi DPRD.

Ia bahkan tak takut gagal sebab jika tidak maju sekarang maka kita akan menjadi penonton yang hanya berada di luar sistem selain itu dia juga berkomitmen bahwa akan terus mencoba terus menerus untuk mencapai visinya.

Pria kelahiran 1991 ini mengaku, dirinya siap maju menjadi caleg pada tahun 2024 mendatang dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

Irawan sendiri bergabung kurang lebih 6 Bulan sebagai Kader PAN. Menurut dia, PAN merupakan partai pilihannya untuk menjadi kendaraan berpolitik yang mengutamakan hak semua orang kemudian semua orang punya hak yang sama untuk menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Dikatakan Irawan, partai berlambang matahari itu mendukung sepenuhnya untuk dirinya untuk maju. Sama halnya, keluarga juga merestui dan berpesan untuk menjadi wakil rakyat yang jujur jika terpilih.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Simulasi Konsep Bahagia Ala Kepemimpinan Bupati Fifian Adeningsih Mus

Opini – Melihat dan mencermati serta mengkaji konsep bahagia ala bupati sula, memang rasanya sangat menyedihkan dan sangat memprihatinkan, karena konsep bahagia yang jadi icon pemerintah kali ini ala hanya sekedar serimonial.

Selama kurang lebih 4 tahun Bupati Fifian menjabat, tidak ada satu terobosan atau gebrakan pembangunan yang dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Saya mencermati bahwa Bupati Fifian yang dirinya buat adalah kegiatan bimtek dan festival tak berdampak baik pada tatanan sosial budaya maupun pembangunan itu sendiri, seluruh kegiatan yang dibuat itu bukan di sula hampir semuanya dibuat di jakarta, ini kan sangat aneh kenapa karena tidak berdampak baik secara ekonomi.

Lantas simulasi bahagia ala Bupati Fifian model seperti tak seperti apa yang kita harapkan, seharusnya seluruh kegiatan OPD atau badan dinas sampai tingkat desa itu dibuat saja di Kepulauan Sula agar secara ekonomi bisa berdampak baik ouput dan inputnya.

Coba kita lihat mulai dari awal Bupati Fifian dilantik hingga sekarang, yang dia hasilkan hanyalah kegaduhan dan simpang siur arah kebijakan baik pemerintahan internal birokrasi maupun program kerjanya yang hanya bersifat menghambur- hamburkan keuangan daerah, kemudian model kepimimpinan yang di jalankan tak tahu mana arahnya.

Mulai polemik pengangkatan pejabat daerah, kelangkaan minyak tanah, festival tanjung waka sampai pekerjaan teknis daerah pun tidak memakai SOP yang jelas dan mendasar.

Bupati sula model Fifian Adeningsi Mus, boleh di bilang bupati yang kerap viral dengan kegaduhannya menciptakan suatu tatanan sosial ekonomi maupun pemerintahannya.

Beberapa hari lalu saya melihat ada ibu ibu pedagang pasar yang mengeluh melalui curhatan mereka tentang aktifitas perekonomian yang terjadi di pasar basanohi sula, yang terjadi ketidakstabilan ekonomi yang cukup berdampak buruk bagi ekonomi pasar di Kepulauan Sula.

Belum lagi problematika desa yang secara struktur dan tatanan pemerintahannya pakai selera bupati bukan selera masyarakat desa sendiri, tentunya ini adalah masalah yang harus menjadi perhatian serius dari berbagai kalangan di Kepulauan Sula agar bupati Fifian dalam akhir masa jabatannya tidak meninggalkan tatanan yang buruk serta berdampak kasak kusuk bagi pembangunan di kepulauan sula.

Model konsep bahagia ala bupati Fifian, berbalik fakta yang terjadi sehingga bukan kebahagiaan yang dirasakan tetapi kesengsaraan dan malapetaka kehidupan daerah yang akan terjadi.

Jika hal ini terus kita biarkan sampai masa jabatan Fifian Adeningsih Mus sebagai Bupati Sula berakhir, maka sula akan terus dilabeli dengan status daerah tertinggal, lantaran tak ada kemajuan selangkah pun yang dihasilkan selama periode ini.

Oleh: Reza Redani Pora (Pemerhati Kebijakan Publik)

30 Tahun Mengabdi, KPLP Kelas IIB Sanana Tutup Usia, Begini Kepribadiannya Di Mata Sejumlah Mantan WBP

SULA – Kepala Kesatuan Keamanan Lapas (KPLP) kelas IIB Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, Ayub Umaternate tutup usia pada, Rabu (11/10/2023) kemarin.

Pria yang telah mengabdikan dirinya selama 30 tahun 4 bulan dan 26 hari itu meninggal di RSUD Sanana pukul 01.47 WIT, setelah menjalani perawatan 3 hari.

Dalam karirnya, Ayub mulai berdinas sebagai pegawai Lapas mulai 15 Mei 1993 silam.

Ayub dikenal sebagai sosok yang dekat dengan tahanan atau terpidana yang menghuni penjara tempatnya bertugas. Karena itu, kabar kepergiannya meninggal duka bagi sejumlah narapidana yang pernah ia bina.

“Kami sangat terpukul saat mendengar sosok yang selain sebagai petugas, almarhum juga seperti orang tua bahkan sesekali seperti sahabat bagi kami, beliau orang baik dan sangat baik di mata kami, semoga almarhum mendapat ketenangan di sana dan keluarga diberi ketabahan,” kata salah satu mantan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II B Sanana asal Ambon, Gerson Dacosta, Kamis (12/10/2023).

Baca juga: Cerita Seorang Pemuda Asal Sula Lulusan Arsitek, Pilih Jadi Tukang Pangkas Rambut

Keluarga mantan warga binaan juga bersedih mendengar kabar meninggalnya sosok disiplin tersebut.

“Istri saya menangis saat dengar kabar duka ini, kami saksi beliau orang baik, kami hanya bisa mengirim doa buat almarhum sebagai tanda terima kasih kami atas kebaikannya,” ucap Ladarno mantan warga binaan pemasyarakatan (WBP) asal Desa Nggele Kabupaten Pulau Taliabu.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Unkhair Asal Sula Yang Kerap Kampanyekan Kebersihan Di Taman Wansosa

Kepala Lapas Kelas IIB Sanana, Adrian Alamsyah mengatakan, almarhum adalah sosok yang kharismatik dan disiplin serta tekun dalam bertugas.

“Almarhum itu orang baik, saya kenal beliau dari tahun 1996 waktu saya bertugas di Sanana, orangnya tidak banyak bicara yang berlebihan, karismatik dan disiplin dalam bertugas,” kata Kepala Lapas kelas IIB Sanana Adrian Alamsyah kepada media Linksatu.

Baca juga: Melihat Negeri Sula Tercinta Dalam “SIKONTOL” Ada Geli-Gelinya Juga

Ia pun, berharap semoga amal baik Almarhum diterima di sisi Allah SWT.

“Saya dan seluruh jajaran di Lapas kelas IIB Sanana turut berduka, semoga amal baik beliau diterima dan diampuni segala kesalahan semasa hidup, dan keluarganya diberi kesabaran,” ujarnya.

Baca juga: Kejari Sula Didesak Segera Ungkapkan Hasil Audit BPKP Malut Terkait Kasus BTT Tahun 2021

Kasubsi Registrasi lapas IIB Sanana Asmin Embisa menyampaikan, beliau sosok yang cepat sekali bergaul dengan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

“Saya satu angkatan dengan Almarhum. Kita bertugas di sini sama-sama, 30 puluh tahun kerja di sini, tentunya saya sangat mengenal beliau, orangnya tegas dan disiplin, namun beliau juga pandai menjalin keakraban dengan siapa saja termasuk kami para pegawai, bahkan narapidana juga senang bergaul dengannya,” singkat Asmin mengakhiri.

Pewarta: Ilham Usia

Redaktur: TIM

Ini Tanggapan Oknum Kades di Sula Terkait Kericuhan Saat Rapat Penyampaian LPJ DD

SULA – Publik Kepulauan Sula di hebohkan dengan kericuhan saat rapat penyampaian LPJ Dana Desa tahun 2022 oleh Pemerintah Desa Waiman, Warga dan BPD di Gedung pertemuan Desa Waiman, Kecamatan Sulabesi Tengah, Kepulauan Sula, Senin (09/10/2023) kemarin.

Kepala Desa Waiman, Mahda Umanahu saat dikonfirmasi via phone mengatakan, kericuhan yang terjadi di Gedung pertemuan terkait rapat penyampaian LPJ Dana Desa tahun 2022 sudah di rencanakan oleh BPD Desa.

“Kondisi rapat kemarin itu tak steril dan memang sudah di Set oleh BPD harus ricuh agar tak jalan, pasalnya BPD hanya undang Bendahara baru, sedangkan Bendahara yang lama tidak diundang, padahal rapat itu terkait dengan penyampaian LPJ Dana Desa (DD) tahun 2022 dan itu masih Bendahara lama,” ucap Mahda, Selasa (10/10/2023).

Baca juga: Rapat Penyampaian LPJ DD Ricuh, Oknum Ketua BPD Di Sula Hampir Dilabrak Oleh Kades

Ia menjelaskan, Rapat penyampaian LPJ Dana Desa (DD) tahun 2022 itu inisiatif BPD Desa Waiman bukan Pemerintah Desa Waiman.

“Rapat kemarin atas permintaan Ketua BPD Waiman bukan Pemdes, bahkan pengumuman rapatnya di Masjid pun dilakukan oleh Ketua BPD, kemudian rapat umum yang sering dilakukan, wajib kita undang Camat sebagai pimpinan Kecamatan, akan tetapi kali ini Camat pun tak diundang, nah dari situlah saya pun merasa terjebak dengan settingan yang dilakukan oleh Ketua BPD,” ujarnya.

Baca juga: Warga dan Perangkat Desa Fokalik di Sula Nyaris Baku Hantam, Begini Penyebabnya

Mahda pun membantah terkait tudingan bahwa dirinya hampir menglabrak Ketua BPD Desa Waiman saat kericuhan di saat Rapat.

“Saya tak ada niat memukul Ketua BPD, sebagai seorang laki-laki saya wajib melindungi diri, karena saya diserang duluan saat rapat sudah ricuh,” tegasnya.

Baca juga: 10 Kasus Dugaan Korupsi DD Ditangani Kejari Kepsul, Belum Ada Progresnya

Sebelumnya, Ketua BPD Waiman, Abid Umaternate menceritakan, sampai ada kekacauan yang terjadi saat rapat di gedung pertemuan Desa Waiman, lantaran Moderator dari pihak Pemdes, keluarkan kalimat tak sepantasnya saat rapat.

“Jadi timbul permasalahannya itu dari moderator yang jabatannya sebagai kaur keluarkan kata-kata yang tak bagus saat warga bertanya, makanya kami dari pihak BPD pun tidak bisa menahan emosi kami,” kata Abid, Senin (09/10/2023) kemarin.

Baca juga: Mediasi Persoalan Boikot Jalan Menuju Lokasi FTW Di Sula Selama 10 Hari, Berakhir Bahagia

Ia juga menambahkan, Kades pun sempat mengajak dirinya untuk berkelahi saat situasi diruangan rapat sudah tak steril.

“Kades sempat undangan saya untuk berkelahi, dengan sedikit gerakan badan dan menarik tangan untuk mau memukul saya, beruntung ada banyak warga yang menahan Kades sehingga pukulannya tidak sampai ke muka saya,” bebernya.

Baca juga: Aksi Joget Dan Sawer Biduan Seksi Di Bali Oleh Oknum Kades Di Sula, Tuai Kritik

Abid berharap, Pemda Kepulauan Sula segera mengevaluasi sikap tak terpuji yang ditunjukkan Kades Waiman saat rapat bersama Warga.

“Harapan saya kepada pihak pemerintah daerah harus mengevaluasi Kades Waiman, lantaran sikap dan prilaku tak terpuji yang ditunjukan saat rapat. saya pun takutkan jangan sampai hal ini terulang kembali dikemudian hari lantaran emosional yang di lontarkan kepada warga Desa Waiman,” tutupnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Rapat Penyampaian LPJ DD Ricuh, Oknum Ketua BPD Di Sula Hampir Dilabrak Oleh Kades

SULA – Kepala Desa Waiman, Kecamatan Sulabesi Tengah, Kepulauan Sula inisial MU hampir melabrak Ketua BPD Desa Waiman Abid Umaternate di gedung pertemuan Desa Waiman saat rapat penyampaian LPJ Dana Desa tahun 2022 bersama Warga, Senin (9/10/2023).

Kejadiannya berawal saat warga Desa Waiman pertanyakan soal keterbukaan dalam tata kelola Dana Desa (DD) yang dinilai tak transparan, kemudian keributan pun terjadi dan situasi rapat pun tak dapat berjalan lagi, lantaran tanggapan dari warga terkesan tak di anulir Pemerintah Desa sehingga menjadi pemicu rapat tersebut.

Bahkan, Kericuhan yang terjadi di Gedung pertemuan, Kepala Desa Waiman inisial MU terkesan hilang kendali dan ingin melepaskan pukulan ke wajah Ketua BPD Abid Umaternate, beruntung banyak warga yang melerai sehingga 2 Tokoh Desa tersebut tak terlibat adu jotos.

Ketua BPD Waiman, Abid Umaternate menceritakan, sampai ada kekacauan yang terjadi saat rapat di gedung pertemuan Desa Waiman, lantaran Moderator dari pihak Pemdes, keluarkan kalimat tak sepantasnya saat rapat.

“Jadi timbul permasalahannya itu dari moderator yang jabatannya sebagai kaur keluarkan kata-kata yang tak bagus saat warga bertanya, makanya kami dari pihak BPD pun tidak bisa menahan emosi kami,” katanya.

Baca juga: 10 Kasus Dugaan Korupsi DD Ditangani Kejari Kepsul, Belum Ada Progresnya

Ia juga menambahkan, Kades pun sempat mengajak dirinya untuk berkelahi saat situasi diruangan rapat sudah tak steril.

“Kades sempat undangan saya untuk berkelahi, dengan sedikit gerakan badan dan menarik tangan untuk mau memukul saya, beruntung ada banyak warga yang menahan Kades sehingga pukulannya tidak sampai ke muka saya,” bebernya.

Baca juga: Warga dan Perangkat Desa Fokalik di Sula Nyaris Baku Hantam, Begini Penyebabnya

Abid berharap, Pemda Kepulauan Sula segera mengevaluasi sikap tak terpuji yang ditunjukkan Kades Waiman saat rapat bersama Warga.

“Harapan saya kepada pihak pemerintah daerah harus mengevaluasi Kades Waiman, lantaran sikap dan prilaku tak terpuji yang ditunjukan saat rapat. saya pun takutkan jangan sampai hal ini terulang kembali dikemudian hari lantaran emosional yang di lontarkan kepada warga Desa Waiman,” tutupnya.

Baca juga: Tindak Lanjuti Masalah Bupati Fifian Ke Kemendagri, Bawaslu Sula: Perbuatannya Memenuhi Unsur Pelanggaran

Selama berita ini dipublish, Pewarta masih mencoba mengkonfirmasi Kades Waiman Inisial MU terkait keributan yang terjadi saat rapat penyampaian LPJ Dana Desa tahun 2022 di gedung pertemuan.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM