Surat Edaran Pj Bupati Halteng Bawa Dampak Positif Bagi Data Kependudukan Di Sula

SULA – Data pindah penduduk atau domisili di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara bulan September tahun 2023 relatif berkurang seperti tahun-tahun sebelumnya.

Salah faktor pendukungnya ialah masuknya surat edaran dari Ikram M. Sangadji Pj Bupati Halmahera Tengah terkait pelarangan pindah penduduk saat hendak mencari kerja di Perusahaan tambang yang beroperasi di Weda, Halmahera Tengah.

Bambang Fataruba, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kepulauan Sula saat dikonfirmasi diruangnya pun membenarkan informasi tersebut.

“Iya ada surat edaran dari Pj. Bupati Halteng terkait pelarangan wajib pindah penduduk atau domisili untuk bisa bekerja di Weda. Allhamdulillah update data bulan September tahun 2023 untuk pindah mencari kerja ke Weda menurun,” kata Bambang, Senin (25/09/2023).

Baca juga: Ratusan Nakes Honda di Kepsul Belum Terima Gaji Selama 5 Bulan

Ia menjelaskan, sebelum adanya surat edaran Pj. Bupati Halteng, data pindah penduduk dari Sula cukup banyak.

“Selain berbagai permintaan warga di Sula untuk pindah Domisili, di tahun sebelumnya paling Dominan pindah domisili yaitu mereka mencari kerja di perusahan tambang salah satunya di IWIP, Halmahera Tengah,” tutupnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Ratusan Nakes Honda di Kepsul Belum Terima Gaji Selama 5 Bulan

SULA – Ratusan Tenaga Kesehatan (Nakes) yang masuk dalam Honor Daerah (Honda) tersebar di 13 Puskesmas Kepulauan Sula belum terima Gaji dari bulan mei sampai September tahun 2023.

“SK kami terima bulan mei, tapi sampai bulan September juga ada tanda-tanda untuk kami terima gajinya,” ungkap salah satu Nakes yang tak mau namanya dipublish, Selasa (19/09/2023).

Baca juga: Didemo Terkait Lambat Penanganan Kasus BTT, Kejari Sula: Penyelidikannya Harus Hati-hati, Ini Perintah Presiden

Ia menambahkan, saat bulan Juli tahun 2023, pihak Dinas Kesehatan sudah janji gajinya akan dibayar.

“Bulan Juli kemarin, kami diminta untuk berikan nomor rekening bank, kemudian dijanjikan dari pihak Dinkes, gaji kami akan dibayar dan ditransfer lewat rekening, tapi masuk bulan September belum juga ada tanda-tanda gaji masuk,” bebernya.

Baca juga: Desak Jaksa Tetapkan Tersangka, HPMS: Kejati Malut Wajib Ada Perhatian Khusus Kasus BTT Di Sula

Ia berharap secepatnya gaji ratusan Nakes Honda di Kepulauan Sula segera diterima.

“Untuk besaran nominal gaji, kami tidak tahu, yang pasti ratusan Nakes sangat membutuhkan gaji tersebut, apalagi yang sudah berkeluarga pasti lebih membutuhkannya,” pungkasnya.

Baca juga: MUI Kepsul: Salah Kalau Ada Nama Lain Yang Tertulis di Masjid, Terkecuali Allah dan Muhammad

Selama berita ini dipublish pewarta masih mencoba konfirmasi ke pihak Dinkes Kepulauan Sula terkait keterlambatan ratusan gaji Nakes yang masuk Honor Daerah (Honda).

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

MUI Kepsul: Salah Kalau Ada Nama Lain Yang Tertulis di Masjid, Terkecuali Allah dan Muhammad

SULA – Persoalan keluhan warga terkait penulisan nama Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Kepulauan Sula, Jainudin Umaternate, dalam kaligrafi surat Al-Fatiha yang terletak di lingkaran kubah Masjid Raya Al-Istiqomah Sanana, di respon Majelis Ulama Indonesia (MUI).

H. Abdurrahman Kharie, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kepulauan Sula saat dikonfirmasi di kediamannya mengatakan, salah kalau ada nama lain yang tertulis di Masjid, terkecuali Allah dan Muhammad.

“Ya, itu tidak dibenarkan, nama yang ada di masjid itu hanya Allah dan Muhammad saja tidak yang lain, jadi kalau pakai nama orang, apa lagi orang sula itu jelas-jelas salah dan tidak diperbolehkan,” katanya, Sabtu (16/09/2023).

Baca juga: Nama Plt. Kadis PUPR Tertulis di Beberapa Fasilitas Mesjid Raya Sanana Dikeluhkan Warga

Ia juga meminta, Pemerintah Daerah Kepsul segera sikapi persoalan penulisan nama Plt. Kadis Kepsul, Jainudin Umaternate, dalam kaligrafi surat Al-Fatiha yang terletak di lingkaran kubah Masjid Raya Al-Istiqomah Sanana.

“Bagian Kesra Pemda Kepulauan Sula segera sikapi persoalan ini, karena ini soal Masjid,” tegasnya.

Baca juga: Didemo Terkait Lambat Penanganan Kasus BTT, Kejari Sula: Penyelidikannya Harus Hati-hati, Ini Perintah Presiden

Sebelumnya, Riswan, salah satu warga, mengaku heran setelah membaca surat Al-Fatiha dalam kaligrafi yang terukir di lingkaran kubah masjid.

Menurutnya, terdapat perbedaan yang mencolok ketika membaca dari awal ayat hingga kalimat terakhir, yaitu bacaan “Jainudin Umaternate” dalam huruf Arab yang terpampang jelas di kubah tersebut.

“Ketika saya membaca surat Al-Fatiha dalam lingkaran kubah itu, saya merasa agak heran mengapa ada kalimat seperti nama seseorang. Saya langsung bertanya kepada salah satu pengurus masjid setelah sholat, dan dia mengkonfirmasi bahwa itu adalah bacaan ‘Jainudin Umaternate’,” ucap Riswan, Jum’at (15/09/2023) kemarin.

Baca juga: Tindak Lanjuti Masalah Bupati Fifian Ke Kemendagri, Bawaslu Sula: Perbuatannya Memenuhi Unsur Pelanggaran

Selain tulisan kaligrafi dalam lingkaran kubah Masjid Raya Al-Istiqomah Sanana, lanjut Riswan, nama yang sama juga terpampang pada beberapa fasilitas lain di Masjid Raya Al-Istiqomah Sanana, seperti pada beduk dan mimbar.

“Saya sangat menyayangkan keberadaan penulisan nama ini. Pembangunan Mesjid ini menggunakan dana daerah APBD atau uang rakyat, bukan sumbangan pribadi. Apalagi, ini terjadi di rumah ibadah. Saya berharap warga Sula memperhatikan hal ini. Bahkan Bupati yang telah menjabat dua periode, seperti AHM, hanya menuliskan namanya di batu di luar masjid,” ujarnya.

Baca juga: 10 Kasus Dugaan Korupsi DD Ditangani Kejari Kepsul, Belum Ada Progresnya

Sekedar informasi, berdasarkan pantauan Linksatu yang lakukan pengecekan langsung di masjid dan menemukan bahwa beberapa tulisan nama “Jainudin Umaternate” memang terpampang pada kubah masjid, fasilitas mimbar, hingga fasilitas beduk masjid. Semua tulisan ini menggunakan huruf Arab gundul yang diduga terkait dengan anggaran daerah tahun 2016, seperti yang tertera pada beduk tersebut.

Sampai berita ini dipublish, Plt. Kepala Dinas PU-PR Kepulauan Sula, Jainudin Umaternate, belum memberikan tanggapan terkait nama yang tertulis pada fasilitas dan kubah Masjid Raya Al-Istiqomah Sanana.

Pewarta: Ilham Usia

Redaktur: TIM

Nama Plt. Kadis PUPR Tertulis di Beberapa Fasilitas Mesjid Raya Sanana Dikeluhkan Warga

SULA – Penulisan nama Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Kepulauan Sula, Jainudin Umaternate, dalam kaligrafi surat Al-Fatiha yang terletak di lingkaran kubah Masjid Raya Al-Istiqomah Sanana, dapat sorotan warga saat laksanakan Solat Jumat (15/09/2023).

Riswan, salah satu warga, mengaku heran setelah membaca surat Al-Fatiha dalam kaligrafi yang terukir di lingkaran kubah masjid.

Menurutnya, terdapat perbedaan yang mencolok ketika membaca dari awal ayat hingga kalimat terakhir, yaitu bacaan “Jainudin Umaternate” dalam huruf Arab yang terpampang jelas di kubah tersebut.

“Ketika saya membaca surat Al-Fatiha dalam lingkaran kubah itu, saya merasa agak heran mengapa ada kalimat seperti nama seseorang. Saya langsung bertanya kepada salah satu pengurus masjid setelah sholat, dan dia mengkonfirmasi bahwa itu adalah bacaan ‘Jainudin Umaternate’,” ucap Riswan.

Baca juga: Didemo Terkait Lambat Penanganan Kasus BTT, Kejari Sula: Penyelidikannya Harus Hati-hati, Ini Perintah Presiden

Selain tulisan kaligrafi dalam lingkaran kubah Masjid Raya Al-Istiqomah Sanana, lanjut Riswan, nama yang sama juga terpampang pada beberapa fasilitas lain di Masjid Raya Al-Istiqomah Sanana, seperti pada beduk dan mimbar.

“Saya sangat menyayangkan keberadaan penulisan nama ini. Pembangunan Mesjid ini menggunakan dana daerah APBD atau uang rakyat, bukan sumbangan pribadi. Apalagi, ini terjadi di rumah ibadah. Saya berharap warga Sula memperhatikan hal ini. Bahkan Bupati yang telah menjabat dua periode, seperti AHM, hanya menuliskan namanya di batu di luar masjid,” ujarnya.

Baca juga: Desak Jaksa Tetapkan Tersangka, HPMS: Kejati Malut Wajib Ada Perhatian Khusus Kasus BTT Di Sula

Sekedar informasi, berdasarkan pantauan Linksatu yang lakukan pengecekan langsung di masjid dan menemukan bahwa beberapa tulisan nama “Jainudin Umaternate” memang terpampang pada kubah masjid, fasilitas mimbar, hingga fasilitas beduk masjid. Semua tulisan ini menggunakan huruf Arab gundul yang diduga terkait dengan anggaran daerah tahun 2016, seperti yang tertera pada beduk tersebut.

Sampai berita ini dipublish, Plt. Kepala Dinas PU-PR Kepulauan Sula, Jainudin Umaternate, belum memberikan tanggapan terkait nama yang tertulis pada fasilitas dan kubah Masjid Raya Al-Istiqomah Sanana.

Pewarta: Ilham Usia

Redaktur: TIM

Bagikan Ratusan Buku dan Al-Qur’an, AKBP Cahyo: Ini Program Polri Untuk Tingkatkan Literasi

SULA – Polres Kepulauan Sula bagikan buku baca, Alquran, Hadis dan Iqro 844 buah ke Kantor Desa Falahu dan Pondok Pesantren Desa Wailau, Kecamatan Sanana guna untuk tingkatkan semangat literasi sejak dini, , Kamis (14/9/23).

Kapolres Kepulauan Sula, AKBP Cahyo Widyatmoko mengatakan, kegiatan tersebut adalah arahan Kapolri.

“Program bagikan ratusan buku baca, Alquran, Hadis dan Iqro serta merupakan Program Kapolri Drs. Listyo Sigit Probowo yakni Polri Peduli Budaya literasi distribusi buku sampai pelosok Nusantara serta kesigapan Polri hadir untuk Negeri,” katanya.

Baca juga: Gelar Apel Operasi Zebra Kie Raha Tahun 2023, Ini Arahan Kapolres Kepsul

Tujuannya, lanjut Cahyo adalah senantiasa budayakan serta mengajak masyarakat untuk tingkatkan minat baca terutama kepada anak-anak pada era gadget yang semakin mendominasi saat ini.

Ia juga bilang, merupakan salah satu langkah nyata Polri yakni Polres Sula dalam mendukung peningkatan literasi dan juga mempromosikan nilai-nilai keagamaan yang kental kaitannya di Indonesia.

“Harapannya dengan kegiatan ini akan berdampak positif pada perkembangan akademik anak-anak dan memberikan kontribusi positif pada pembangunan bangsa di masa depan,” tutupnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Didemo Terkait Lambat Penanganan Kasus BTT, Kejari Sula: Penyelidikannya Harus Hati-hati, Ini Perintah Presiden

SULA – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kepulauan Sula, dan Individu Prodemokrasi, menggelar Aksi terkait lambatnya penanganan Kasus Dugaan Korupsi Dana BTT tahun 2021 senilai Rp 28 Miliar di kantor Kejaksaan Negeri Kepsul, Desa Waihama, Kecamatan sanana, Selasa (12/09/2023).

Sekretaris PC IMM Kepulauan Sula, Prabowo Sibela saat menyampaikan bobotan orasinya, dengan lantang mengatakan “Kejari Sula Munafik”.

“Terkait dugaan Kasus Korupsi Biaya Tidak Terduga (BTT) tahun 2021 senilai Rp28 miliar, terkesan lambat ditangani Jaksa. Sampai saat inipun tidak ada titik terang, sehingga kami menilai “Kejari Sula Munafik,”, tegasnya.

Baca juga: Desak Jaksa Tetapkan Tersangka, HPMS: Kejati Malut Wajib Ada Perhatian Khusus Kasus BTT Di Sula

Ia pun menilai pihak Kejari Kepulauan Sula telah “Disogok” terkait penanganan Kasus BBT yang menguras APBD miliaran rupiah.

“Apa bila Jaksa tak menyelesaikan kasus ini, maka kami menganggap pihak kejaksaan telah di sogok, dan lemah serta tumpul taringnya, bisa dibilang hukum hanya tumpul keatas, tajam kebawah untuk Masyarakat biasa,” teriaknya.

Baca juga: Diperiksa 4 Jam Lebih Terkait Kasus Dugaan Korupsi, Oknum Anggota DPRD Di Sula Malah Kabur Lihat Wartawan

Kepala Kejari Kepulauan Sula, Immanuel Richendryhot, saat menanggapi Masa Aksi menjelaskan, terkait penyelidikan Kasus BTT tahun 2021 masih dalam tahap penyelidikan.

“Kami masih melakukan penyelidikan, kemudian, penyelidikan tersebut kami berhati-hati, harus ada dua alat bukti, jangan sampai menzalimi,” ujarnya.

Baca juga: 10 Kasus Dugaan Korupsi DD Ditangani Kejari Kepsul, Belum Ada Progresnya

Ia juga bilang, penyelidikan Kasus BBT tahun 2021, masuk Tahap Perhitungan Keuangan Negara dari BPKP Perwakilan Maluku Utara.

“Saya sudah sampaikan beberapa kali ke teman-teman, Kasus BTT tahun 201 sudah dalam penghitungan kerugian Negara, sementara sudah diklarifikasi oleh BPKP Perwakilan Maluku Utara,” imbuhnya.

Baca juga: Kejari Terima Belasan Proyek Dari Pemda Kepsul, Immanuel: Itu Bukan Proyek Tapi Hibah Fisik

Imanuel juga bilang, dari hasil klarifikasi BPKP Perwakilan Maluku Utara nanti dirumuskan, terhadap perbuatan dan dikaitkan dengan kerugian Negara.

“Kemarin Hari Jum’at, kami sudah ekpos, ini penyidikan, jadi kami tidak sembarang berikan informasi ke masyarakat. Nanti kita bisa dengar bersama-sama apa bila kita sudah antarkan ini ke persidangan,” tandasnya.

Baca juga: Warning! Kepala Kejari Kepsul, Jangan Bermain-main Licik dengan Uang Negara

Ia menambahkan, Penanganan Kasus BTT arahan dari Presiden.

“Mohon sabar ya, kami kerja bukan main-main, jadi penanganan Kasus BTT Covid-19, itu arahan presiden yang harus benar-benar kami lakukan penyelidikan untuk mengetahui kerugian Negara,” tutupnya.

Sebelumnya Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepulauan Sula beberapa bulan kemarin pun sudah di Demo oleh sejumlah Organisasi Kemahasiswaan yakni GMNI, HMI dan LMND terkait lambatnya proses penanganan Kasus Dugaan Korupsi Dana BTT ditahun 2020 maupun 2021.

Perlu diketahui, beberapa saksi telah diperiksa terkait kasus dugaan Korupsi BTT tahun 2021 senilai 28 Miliar yaitu Ketua DPRD Kepsul Sinaryo Thes, Wakil Ketua I DPRD Kepsul Ahkam Gajali, Wakil Ketua II DPRD Kepsul Hamja Umasangadji, Sekertaris DPRD Ali Umanahu, Kadis Kesehatan, Kaban BPBD, Kaban BKD, dan Kaban BPKAD, dan Lasidi Leko Ketua DPC PBB Kepulauan Sula.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Sejumlah Pejabat Utama Polres Kepulauan Sula Berganti

SULA – Kapolres Kepulauan Sula, AKBP Cahyo Widyatmoko memimpin pelantikan serta serah terima jabatan Kasat Resnarkoba, Kapolsek Sanana, Kapolsek Mangoli Barat dan Kasipropam, bertempat di lapangan apel Mapolres Sula, Senin (11/09/2023).

“Upacara pelantikan dan serah terima jabatan berdasarkan Surat telegram Kapolda Nomor: ST/ 392 /VIII/KEP. /2023/RO SDM Tertanggal 30 Agustus 2023,” kata AKBP Cahyo Widyatmoko.

Baca juga: Gelar Apel Operasi Zebra Kie Raha Tahun 2023, Ini Arahan Kapolres Kepsul

Ia berharap, dengan adanya mutasi jabatan maka rutinitas terhadap pelaksanaan program kerja yang telah dirumuskan akan dapat berjalan secara efektif dan terjadi peningkatan kualitas kinerja kesatuan baik dalam bidang pembinaan maupun operasional.

“Yakin dan percaya, dengan bekal pengalaman yang telah saudara miliki pada penugasan jabatan sebelumnya, saudara akan mampu melaksanakan tugas dengan baik sesuai harapan Polri dan harapan masyarakat kedepan,” tutupnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Sekda Kepsul: Festival Tanjung Waka Tahun 2023, Konsepnya Agak Sedikit Berbeda

SULA – Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara lagi gencar-gencarnya mempersiapkan pelaksanaan Festival Tanjung Waka pada bulan Oktober tahun 2023.

Sekretaris Daerah Kepulauan Sula, Muhlis Soamole saat dikonfirmasi awak Media mengatakan, Festival Tanjung Waka (FTW) tahun 2023 dikemas agak sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya.

“FTW kali ini sedikit berbeda dengan FTW 2022, misalnya kemarin kita tampil dengan cuma atraksi beberapa loang boat, tapi di tahun 2023, kita tampil betul-betul dengan menunjukkan kearifan lokal serta ciri khas sesungguhnya orang Sula,” kata Muhlis, Pasca gelar pertemuan dengan sejumlah Kepala Desa di Istana Daerah, Senin (11/09/2023).

Baca juga: Diperiksa 4 Jam Lebih Terkait Kasus Dugaan Korupsi, Oknum Anggota DPRD Di Sula Malah Kabur Lihat Wartawan

Ia menambahkan, kearifan lokal yang lebih di tonjolkan saat FTW tahun 2023 lebih ke cara melaut Nelayan kala itu.

“Saat zaman dahulu, orang tua-tua kita terdahulu yang notabennya Nelayan menggunakan perahu semang, kemudian gunakan alat seadanya seperti Kalangcai ada fofafnya, terdapat juga lampu pelita,” ujarnya.

Baca juga: Santuni Ratusan Anak Yatim Dan Janda, Bupati Kepsul: Ini Tradisi Keluarga Kami Dari Dulu

Sedangkan konsep untuk Petani pada FTW tahun 2023, lanjut Muhlis, hanya fokus pada 9 bahan Pokok.”Kalau petani displaynya 9 bahan pokok yang di tampilkan,” pungkasnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Melihat Negeri Sula Tercinta Dalam “SIKONTOL” Ada Geli-Gelinya Juga

OPINI – Sumber daya manusia yang lumayan banyak seakan-akan sudah tak dibutuhkan di Sula tercinta, Skenario yang di siapkan kemudian peran yang di mainkan harus mengikuti endingnya bikin geli, entahlah proses yang begitu memakan waktu yang cukup lama akan menguras tenaga dan cucuran keringat pun terjatuh seketika itu lupa sampai tak terasa lelah.

Belum lagi membuang-buang waktu, biaya yang tak sedikit untuk kebutuhan, sekejap hilang demi Sistem (situasi teman-teman) hingga meninggalkan tanda tanya, padahal kalau di lihat dari masing-masing SDM yang terdata pasti ada prosesnya, namun hasilnya tidak berbuah manis tapi berujung kepedihan, sebab mereka terus berjuang sampai mendapatkan yang diinginkan, bagi siapa nasib yang baik akan dapat pulihkan Sikontol (situasi, kondisi, toleransi dan realita).

Penanganan yang di rencanakan kesan seperti permainan Domino (dobol miskin No-nasib) ketika mendapat keberuntungan angka kartu besar di persilahkan turun lebih awal ketika memegang kartu kecil belum saatnya main dan menunggu giliran.

Cara pemahaman orang yang berbeda-beda tak bisa di paksakan sebuah strategi yang di pakai untuk profesi itu sulit mendapat ruang ternyata di pikir-pikir mudah saja, tergantung Sikontol (situasi, kondisi, toleransi dan realita) di Sula Tercinta yang merindukan cerita dongeng ketika mereka yang sudah di dalam merekayasa cerita akan merasa kaya ketika belum denger cerita takut berada di tepi jurang kemiskinan SDM begitu banyak.

Namun yang berkuasa berpura-pura tuli dan menutup mata seakan-akan tak mau melihat Sikontol (situasi, kondisi, toleransi dan realita) kemudian menutup telinga seakan-akan tak mau mendengar Aspirasi (asal pikir rasa sendiri) logika yang di keluarkan untuk menjadi motivasi yang di dapat malahan serangan sakit hati dengan janji-janji manis terasa berujung pahit.

Macam-macam jalan buntu ketika mengolah di Pabrik (pasukan berdiri di kritik), tergantung kartu yang di pegang tidak kuat pasti kalah mata, kalah main salah kiu buta, sehingga kesan hanya milik mereka sendiri, tinggal tekan tombol perangkat yang tidak di butuhkan akan terhapus oleh Sistem (situasi teman-teman) terus Pemangku-pemangku kepentingan seperti raja-raja yang barusan naik tahta akan mendapatkan kemenangan, hanya mau melihat ke atas namun lupa dengan orang yang berada dibawah.

Kebanyakan kaki tangan terlihat Bahagia namun lupa susah, kebijakan yang di keluarkan petinggi hanya sepihak, kejujuran tekad melangkah serta diiringi do’a pun belum tentu mendapat keajaiban sehingga cucuran air mata orang tua memperihatinkan mewakili keresahan hati, ketika melodrama realita sekelompok orang yang di mainkan memperjuangkan nasib begitu berada dalam Negeri Sula tercinta ini bikin nyesek, kehausan dari sebuah drama Gegana (gelisah galau merana) kemungkinan ditelanjangi diri, baru dapat meraya dengan dada, sebab sudah setengah mati lakukan pengurusan malah dibuat ribet tapi masih di anggap enteng dan konyol oleh petinggi-petinggi.

Perjuangan itu butuh usaha, butuh kerja keras untuk mendapatkan hasil, Orang dekat dengan orang jauh, semuanya sama namun keadaan tidak bisa memaksakan karena perangkat Sistem (situasi teman-teman) yang tidak kuat susah di jebol, kecuali memegang kuncinya, begitu akan tak tertahankan mereka yang dapatkan kesempatan akan merasa tingkatkan kemajuan menghadapi berbagai persoalan kekejaman Dunia yang mereka belum di ijinkan.

Seketika berada di lingkaran Sula tercinta para pendengar yang bijak diruang hampa mereka akan berbagi pesan, kesabaran inilah hidup. Namun penglihatan yang buta akan dituntut curhat kepedihan di orang yang sudah mendapatkan kesenangan, mirisnya hilang rasa karena semua sudah di atur Sistem (situasi teman-teman) garis tangan yang dititipkan Tuhan, pepatah mengatakan “Berakit-rakit ke Hulu bersenang-senang ke tepian” namun menunggu antrian di antara orang-orang yang memiliki kepentingan hanya sesat yang pasti menang dan yang kalah akan menangis di atas dunia sungguh terasa miris.

Oleh: Nasrul Norau, Alumni Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.

Santuni Ratusan Anak Yatim Dan Janda, Bupati Kepsul: Ini Tradisi Keluarga Kami Dari Dulu

SULA – Bupati Kabupaten Kepuluan Sula, Fifian Adeningsih Mus telah memasuki usia yang ke 39 tahun, beliau pun merayakan agak sedikit berbeda dengan menggelar syukuran serta menyantuni ratusan anak yatim dan janda lanjut usia (Lansia) di istana daerah (Isda) Desa Fagudu, Kecamatan Sanana, Kepulauan Sula, Jum’at (08/09/2023) sore.

Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsih Mus dihadapan awak Media menyampaikan, Hal yang dilakukannya sudah jadi kebiasaan keluarganya dari dulu.

“Yang dilakukan saya itu sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga kami setiap kali rayakan Ulang Tahun, apalagi dalam Islam pun mewajibkan kepada kita saat mempunyai Rezeki lebih harus menyantuni anak-anak yatim serta janda atau orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita,” katanya.

Baca juga: Bupati Fifian Warning Kontraktor Pembangunan RS Baru Senilai 44 Miliar Lebih dihadapan APH

Fifian pun mengajak ratusan anak yatim, janda serta lansia untuk berdoa demi keselamatan Negeri yang saat ini dipimpinnya.

“Marilah kita semua terus mendoakan keselamatan dan kesuksesan untuk Negeri ini, kemudian mendo’akan untuk diri kita masing-masing untuk tetap selalu sehat dan dijauhkan dari segala marabahaya,” tutupnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM