Kategori
Hukum Dan Kriminal Kepulauan Sula

Belasan Ton Besi Tua Di Kepsul Diduga Hasil Curian Dari Perusahaan Akan Dikirim Lewat Jalur Tol Laut

SULA – Potongan besi tua berkisar belasan ton yang diduga hasil curian dari Perusahaan Barito yang pernah beroperasi desa Falabisahaya, Kecamatan Mangoli Utara Timur, akan dikirim ke Surabaya melalui jalur Tol Laut menggunakan KM Kendhaga Nusantara 9 di pelabuhan Malbufa, Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula.

Pantauan Linksatu, potongan besinya terdiri dari serpihan mobil truck, tiang listrik, mesin perontok multi guna untuk padi, dan potongan besi lainnya. Potongan besi tua tersebut ditampung di lokasi pelabuhan Malbufa dan rumah sekretaris BPD Desa Malbufa berinisial FT dan Eks. kepala Buruh di Pelabuhan Malbufa.

Salah satu buruh pelabuhan Malbufa yang tak mau namanya, dipublis mengatakan, besi tua tersebut di bawa dari Falabisahaya menggunakan loang boat.

“Potongan besi ini dibawa dari Falabishaya menggunakan loang boat ukurannya besar dan banyak sekali, sudah 1 bulan lebih ada di desa kami, untuk sementara ada 2 tempat untuk lokasi penampungannya yakni di dekat pelabuhan Malbufa, dan di rumah sekretaris BPD desa Malbufa yang juga mantan kepala buruh pelabuhan,” katanya, Senin (24/7/2023).

Sumber tersebut pun menjelaskan, potongan besi tersebut pernah dikirim di Surabaya 1 kali.

“Sebagian potongan besi itu pernah dimuat 1 kali di kapal KM Kendhaga Nusantara 9 bersama sejumlah besi tua milik seorang warga berasal dari Jawa yang mendiami desa Wainin untuk membeli besi tua, kemudian besi tersebut dikirim ke Surabaya untuk dijual,” bebernya.

Sumber mengaku, saat pemuatan ke dua kalinya, para buruh menolak untuk mengangkutnya karna tak mau menduga belasan ton potongan besi tua hasil curian di perusahaan di perusahaan Falabishaya.

“Tak ada kejelasan asal usul terkait besi tersebut, kami menduga hasil curian di perusahaan Fala yang saat ini sedang marak terjadi, makannya kami buruh bersepakat tak mau terlibat karena takut dengan bermasalah aparat penegak hukum,” imbuhnya.

Terpisah, Bakri salah satu mandor pelabuhan Malbufa saat dikonfirmasi menyampaikan, pernah tanya ke mantan kepala buruh berinisial FT terkait kejelasan puluhan potongan besi tersebut.

“Saya tanya ke FT terkait besi yang banyak itu, dirinya mengaku mendapatkan besi tersebut dari desa Falabisahaya dan mangoli karena dijual kepadanya,” bebernya.

Ia juga menduga FT sebagai penadah terkait puluhan ton potongan besi tua yang berada di desa Malbufa

“Saya menduga dirinya penadah, makanya itu saya pun melarang para buruh untuk tak lakukan pemuatan besi tersebut ke kapal KM. Kendihaga untuk dijual ke Surabaya,” pungkasnya.

Sementara, berita ini dipublish Pewarta masih mencari tahu oknum-oknum yang terlibat dengan puluhan potongan besi tua berkisar belasan ton yang berada di desa Malbufa serta mencoba mengkonfirmasi ke sekretaris BPD desa Malbufa berinisial FT terkait keberadaan besi tersebut dirumahnya dan di samping pelabuhan Malbufa.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *