Sekda Kepsul: Festival Tanjung Waka Tahun 2023, Konsepnya Agak Sedikit Berbeda

SULA – Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara lagi gencar-gencarnya mempersiapkan pelaksanaan Festival Tanjung Waka pada bulan Oktober tahun 2023.

Sekretaris Daerah Kepulauan Sula, Muhlis Soamole saat dikonfirmasi awak Media mengatakan, Festival Tanjung Waka (FTW) tahun 2023 dikemas agak sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya.

“FTW kali ini sedikit berbeda dengan FTW 2022, misalnya kemarin kita tampil dengan cuma atraksi beberapa loang boat, tapi di tahun 2023, kita tampil betul-betul dengan menunjukkan kearifan lokal serta ciri khas sesungguhnya orang Sula,” kata Muhlis, Pasca gelar pertemuan dengan sejumlah Kepala Desa di Istana Daerah, Senin (11/09/2023).

Baca juga: Diperiksa 4 Jam Lebih Terkait Kasus Dugaan Korupsi, Oknum Anggota DPRD Di Sula Malah Kabur Lihat Wartawan

Ia menambahkan, kearifan lokal yang lebih di tonjolkan saat FTW tahun 2023 lebih ke cara melaut Nelayan kala itu.

“Saat zaman dahulu, orang tua-tua kita terdahulu yang notabennya Nelayan menggunakan perahu semang, kemudian gunakan alat seadanya seperti Kalangcai ada fofafnya, terdapat juga lampu pelita,” ujarnya.

Baca juga: Santuni Ratusan Anak Yatim Dan Janda, Bupati Kepsul: Ini Tradisi Keluarga Kami Dari Dulu

Sedangkan konsep untuk Petani pada FTW tahun 2023, lanjut Muhlis, hanya fokus pada 9 bahan Pokok.”Kalau petani displaynya 9 bahan pokok yang di tampilkan,” pungkasnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Jelang Pemilu Serentak 2024, Polda Jalin Siraturahim Dengan KPU Provinsi Malut

TERNATE – Kepala Kepolisian Daerah Maluku Utara Irjen Pol. Midi Siswoko didampingi Karo Ops Polda Malut dan Dir Intelkam Polda Malut menerima kedatangan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara, bertempat di Ruang Kerja Kapolda Malut, Jumat (8/9/2023).

Ketua KPU Provinsi Malut Pudja Sutamat mengatakan, kedatangannya bersama teman-teman Komisionernya untuk ke Polda Malut untuk beraudiensi bersama Kapolda dalam rangka mensukseskan Pemilu Serentak 2024 mendatang.

“Kedatangan kami untuk berkoordinasi dengan pihak Kepolisian terkait pelaksanaan tahapan pemilihan umum serentak 2024 mendatang dapat berjalan aman dan lancar,” ucapnya.

Baca juga: Ketimbang Kejari, Polres Kepsul Lebih Banyak Dapat Proyek Fisik Dari Pemda

Terpisah, Kapolda Maluku Utara Irjen Pol. Midi Siswoko pun merespon baik kedatangan KPU Provinsi Maluku Utara.

“Diharapkan dengan silahturahmi, kita dapat menyamakan presepsi dalam menyukseskan Pemilu Serentak 2024,” ujarnya.

Baca juga: Desak Jaksa Tetapkan Tersangka, HPMS: Kejati Malut Wajib Ada Perhatian Khusus Kasus BTT Di Sula

Ia juga bilang, seperti diketahui bersama bahwa Provinsi Maluku Utara dinobatkan nomor satu sebagai daerah dengan jumlah terbanyak melakukan politik uang sejak dulu, hal ini dapat menyebabkan gangguan Kamtibmas Jelang Pemilu.

“Untuk itu, Polda Malut dan seluruh jajaran siap mengawal dan mengamankan jalannya tahapan Pemilu sampai akhir untuk Malut tetap aman dan kondusif,” tegasnya.

Pewarta: TIM

Redaktur: TIM

Melihat Negeri Sula Tercinta Dalam “SIKONTOL” Ada Geli-Gelinya Juga

OPINI – Sumber daya manusia yang lumayan banyak seakan-akan sudah tak dibutuhkan di Sula tercinta, Skenario yang di siapkan kemudian peran yang di mainkan harus mengikuti endingnya bikin geli, entahlah proses yang begitu memakan waktu yang cukup lama akan menguras tenaga dan cucuran keringat pun terjatuh seketika itu lupa sampai tak terasa lelah.

Belum lagi membuang-buang waktu, biaya yang tak sedikit untuk kebutuhan, sekejap hilang demi Sistem (situasi teman-teman) hingga meninggalkan tanda tanya, padahal kalau di lihat dari masing-masing SDM yang terdata pasti ada prosesnya, namun hasilnya tidak berbuah manis tapi berujung kepedihan, sebab mereka terus berjuang sampai mendapatkan yang diinginkan, bagi siapa nasib yang baik akan dapat pulihkan Sikontol (situasi, kondisi, toleransi dan realita).

Penanganan yang di rencanakan kesan seperti permainan Domino (dobol miskin No-nasib) ketika mendapat keberuntungan angka kartu besar di persilahkan turun lebih awal ketika memegang kartu kecil belum saatnya main dan menunggu giliran.

Cara pemahaman orang yang berbeda-beda tak bisa di paksakan sebuah strategi yang di pakai untuk profesi itu sulit mendapat ruang ternyata di pikir-pikir mudah saja, tergantung Sikontol (situasi, kondisi, toleransi dan realita) di Sula Tercinta yang merindukan cerita dongeng ketika mereka yang sudah di dalam merekayasa cerita akan merasa kaya ketika belum denger cerita takut berada di tepi jurang kemiskinan SDM begitu banyak.

Namun yang berkuasa berpura-pura tuli dan menutup mata seakan-akan tak mau melihat Sikontol (situasi, kondisi, toleransi dan realita) kemudian menutup telinga seakan-akan tak mau mendengar Aspirasi (asal pikir rasa sendiri) logika yang di keluarkan untuk menjadi motivasi yang di dapat malahan serangan sakit hati dengan janji-janji manis terasa berujung pahit.

Macam-macam jalan buntu ketika mengolah di Pabrik (pasukan berdiri di kritik), tergantung kartu yang di pegang tidak kuat pasti kalah mata, kalah main salah kiu buta, sehingga kesan hanya milik mereka sendiri, tinggal tekan tombol perangkat yang tidak di butuhkan akan terhapus oleh Sistem (situasi teman-teman) terus Pemangku-pemangku kepentingan seperti raja-raja yang barusan naik tahta akan mendapatkan kemenangan, hanya mau melihat ke atas namun lupa dengan orang yang berada dibawah.

Kebanyakan kaki tangan terlihat Bahagia namun lupa susah, kebijakan yang di keluarkan petinggi hanya sepihak, kejujuran tekad melangkah serta diiringi do’a pun belum tentu mendapat keajaiban sehingga cucuran air mata orang tua memperihatinkan mewakili keresahan hati, ketika melodrama realita sekelompok orang yang di mainkan memperjuangkan nasib begitu berada dalam Negeri Sula tercinta ini bikin nyesek, kehausan dari sebuah drama Gegana (gelisah galau merana) kemungkinan ditelanjangi diri, baru dapat meraya dengan dada, sebab sudah setengah mati lakukan pengurusan malah dibuat ribet tapi masih di anggap enteng dan konyol oleh petinggi-petinggi.

Perjuangan itu butuh usaha, butuh kerja keras untuk mendapatkan hasil, Orang dekat dengan orang jauh, semuanya sama namun keadaan tidak bisa memaksakan karena perangkat Sistem (situasi teman-teman) yang tidak kuat susah di jebol, kecuali memegang kuncinya, begitu akan tak tertahankan mereka yang dapatkan kesempatan akan merasa tingkatkan kemajuan menghadapi berbagai persoalan kekejaman Dunia yang mereka belum di ijinkan.

Seketika berada di lingkaran Sula tercinta para pendengar yang bijak diruang hampa mereka akan berbagi pesan, kesabaran inilah hidup. Namun penglihatan yang buta akan dituntut curhat kepedihan di orang yang sudah mendapatkan kesenangan, mirisnya hilang rasa karena semua sudah di atur Sistem (situasi teman-teman) garis tangan yang dititipkan Tuhan, pepatah mengatakan “Berakit-rakit ke Hulu bersenang-senang ke tepian” namun menunggu antrian di antara orang-orang yang memiliki kepentingan hanya sesat yang pasti menang dan yang kalah akan menangis di atas dunia sungguh terasa miris.

Oleh: Nasrul Norau, Alumni Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.

Santuni Ratusan Anak Yatim Dan Janda, Bupati Kepsul: Ini Tradisi Keluarga Kami Dari Dulu

SULA – Bupati Kabupaten Kepuluan Sula, Fifian Adeningsih Mus telah memasuki usia yang ke 39 tahun, beliau pun merayakan agak sedikit berbeda dengan menggelar syukuran serta menyantuni ratusan anak yatim dan janda lanjut usia (Lansia) di istana daerah (Isda) Desa Fagudu, Kecamatan Sanana, Kepulauan Sula, Jum’at (08/09/2023) sore.

Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsih Mus dihadapan awak Media menyampaikan, Hal yang dilakukannya sudah jadi kebiasaan keluarganya dari dulu.

“Yang dilakukan saya itu sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga kami setiap kali rayakan Ulang Tahun, apalagi dalam Islam pun mewajibkan kepada kita saat mempunyai Rezeki lebih harus menyantuni anak-anak yatim serta janda atau orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita,” katanya.

Baca juga: Bupati Fifian Warning Kontraktor Pembangunan RS Baru Senilai 44 Miliar Lebih dihadapan APH

Fifian pun mengajak ratusan anak yatim, janda serta lansia untuk berdoa demi keselamatan Negeri yang saat ini dipimpinnya.

“Marilah kita semua terus mendoakan keselamatan dan kesuksesan untuk Negeri ini, kemudian mendo’akan untuk diri kita masing-masing untuk tetap selalu sehat dan dijauhkan dari segala marabahaya,” tutupnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Gelar Apel Operasi Zebra Kie Raha Tahun 2023, Ini Arahan Kapolres Kepsul

SULA – Polres Kepulauan Sula, Maluku Utara menggelar Apel gelar pasukan Operasi Zebra Kie Raha tahun 2023 bertempat di Lapangan apel Mapolres Sula, Senin (4/09/2023).

Kapolres Kepulauan Sula, AKBP Cahyo Widyatmoko dalam sambutannya mengatakan, Operasi Zebra tahun 2023 digelar secara serentak diseluruh Indonesia selama 14 hari.

“Operasi Zebra tahun 2023 mulai dari tanggal 4 sampai 17 September di seluruh Indonesia, kemudian untuk di wilayah Maluku Utara dengan sandi operasi “Zebra Kie Raha 2023”, kata AKBP Cahyo.

Baca juga: Didesak Tangkap Oknum Pelaku Kasus Tawuran di Kepsul, Kapolres: Kami Terkendala Informasi Pelakunya

Ia menjelaskan, Operasi ini bersifat cipta kondisi Kamseltibcarlantas menjelang penggelaran operasi Mantap Brata tahun 2023-2024 dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib, patuh dan disiplin dalam berlalu lintas.

“Tema operasi tahun 2023 ialah Kamseltibcarlantas Yang Kondusif Menuju Pemilu Damai 2024, tema tersebut memiliki makna bahwa keamanan dan keselamatan dalam berlalu lintas adalah salah satu faktor penting mengingat di tahun politik ini akan terjadi peningkatan mobilitas masyarakat secara umum maupun simpatisan,” ujarnya.

Baca juga: Persoalan Puluhan Ton Besi Tua Di Kepsul, Kapolres: Sementara Barangnya Disita

Ia pun berharap, digelarnya operasi ini dapat berkurangnya jumlah kecelakaan lalu lintas beserta korban fatalitas, berkurang angka pelanggaran dan dapat meningkatnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas serta dapat terwujudnya situasi kamseltibcar- lantas yang aman, nyaman dan kondusif di tahun politik.

“Yang perlu ditekankan kepada seluruh jajaran pelaksana operasi agar niatkan segala upaya yang dilaksanakan dalam operasi ini menjadi amal ibadah, jaga sikap, nama baik institusi polri dan lakukan tugas operasi ini secara normatif, prosedural serta menjunjung tinggi etika kepolisian,” tutupnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Reses Di Desa Fagudu, Risyandi: Ada Beberapa Keluhan Warga Termasuk Kondisi Jalan Rusak

SULA – Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan untuk Daerah Pemilihan (Dapil) I, dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Risyandi Buamona melaksanakan Reses atau penyerapan aspirasi di Desa Fagudu, Kecamatan Sanana, bertempat di Kantor Desa, Sabtu (2/09/2023) kemarin.

Risyandi saat dikonfirmasi Linksatu mengatakan, ada beberapa item kebutuhan serta keinginan yang disampaikan warga Desa Fagudu.

“Warga Desa Fagudu inginkan adanya perbaikan jalan dari pelabuhan sampai ke Desa Waibau, kemudian harus ada peraturan daerah terkait restribusi lahan parkir di depan pertokoan,” katanya, Minggu (3/09/2023).

Baca juga: Diperiksa 4 Jam Lebih Terkait Kasus Dugaan Korupsi, Oknum Anggota DPRD Di Sula Malah Kabur Lihat Wartawan

Selain itu, lanjut AJK sapaan Risyandi di kalangan kaum milenial dan para musisi di Kepulauan Sula, Warga Desa Fagudu meminta segera lakukan normalisasi beberapa air kali di Desanya.

“Warga Desa Fagudu meminta segera lakukan normalisasi air kali belanda dan air kali got ila, air kali samping SDN 5 Sanana, lantaran setiap kali hujan deras dengan durasi waktu yang cukup lama, Air Kali tersebut sering meluap dan masuk ke rumah warga Desa Fagudu,” imbuhnya.

Baca juga: 10 Kasus Dugaan Korupsi DD Ditangani Kejari Kepsul, Belum Ada Progresnya

Ia pun menjelaskan, untuk perbaikan Jalan utama dari Pelabuhan Desa Fagudu ke Desa Waibau, sudah beberapa kali diusulkan.

“Terkait jalan dari Pelabuhan Desa Fagudu ke Desa Waibau, saya sudah 3 kali sampaikan ke Pemda tapi sampai sekarang belum juga terealisasi, saya pun meminta doa dan dukungannya agar dalam waktu dekat, keluhan warga Desa Fagudu direalisasikan supaya pengguna jalan tak merasa terganggu dengan jalanan yang rusak,” tandasnya.

Baca juga: Tindak Lanjuti Masalah Bupati Fifian Ke Kemendagri, Bawaslu Sula: Perbuatannya Memenuhi Unsur Pelanggaran

Risyandi Politisi Partai berlambang Ka’bah yang saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi I DPRD Kepulauan Sula, bilang beberapa keluhan warga Desa Fagudu sementara masih di kaji.

“Untuk Perda terkait restribusi lahan parkir di depan pertokoan masih di godok dan di pelajari di Bapenperda DPRD Kepulauan Sula, kemudian normalisasi air kali, saya sudah tanyakan BPBD untuk tahun 2022 tak ada anggarannya, kalau tahun 2023 belum ditanyakan, harap saya semoga di tahun 2023 di anggarkan,” tutupnya.

Baca juga: Cerita Seorang Pemuda Asal Sula Lulusan Arsitek, Pilih Jadi Tukang Pangkas Rambut

Sekedar informasi untuk kondisinya jalan dari Pelabuhan Sanana Desa Fagudu ke Desa Waibau terdapat beberapa titik jalan rusak seperti jalan berlubang yang dapat mengakibatkan kecelakaan bagi para pengguna jalan, khususnya pengendara roda 2.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Bijih Besi Dan Ekonomi Masyarakat Kepulauan Sula

OPINI – Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat, Mahaperkasa (QS. Al-Hadid Ayat 25). Bahkan isi kandungan QS. Al-Hadid Ayat 25 ini, dibaca dan diteliti oleh salah satu ilmuwan muslim bernama Jabir Bin Hayyan (penemu atom sebenarnya).

Bijih besi atau Iron ores merupakan bijih yang amat kaya dengan besi oksida. Di dalam bijih besi banyak campuran FeO (wustite), Fe3O4 (magnetite) dan Fe2O3 (hematite) serta beberapa senyawa pengotor lainya seperti Al2O3, MgO, SiO2 dan lain-lain sebagai komponen minor (Komatina, 2004).

Bijih besi mengandung senyawa oksida yang bernilai tinggi dengan kadar yang bervariasi di setiap wilayah. Perbedaan kadar kandungan oksida dalam bijih besi setiap daerah disebabkan oleh tatanan geologi dan proses mineralisasi disetiap wilayah.

Perbedaan kandungan oksida dalam bijih besi ini menyebabkan bijih besi dapat dimanfaatkan secara langsung sesuai dengan kadar kandungannya, seperti bijih besi dengan kandungan Fe sebesar 57,69-70% dapat dimanfaatan sebagai bahan baku semen (Baradja, 2010). Sedangkan, Usman (2009) menjelaskan bijih besi dengan kandungan lebih 70% dapat digunakan dalam pembuatan baja.

Suatu hal yang sangat menarik adalah terdapatnya kandungan mineral besi oksida seperti magnetit, hematit, dan maghemit yang ada pada bijih besi memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan industri seiring dengan kemajuan teknologi. Saat ini, magnetit digunakan sebagai tinta kering (toner) pada mesin photo-copy dan printer laser. Maghemit bahan utama untuk pita-kaset dan pewarna pada cat (Yulianto, dkk., 2003).

Hematit juga dapat dijadikan sebagai komponen utama pada pembuatan photoelectrochemical sel surya (Shinde et al., 2011), bahan utama dalam pembuatan magnet (Sebayang, 2011) dan juga sebagai katalis dalam produksi minyak (Sarker and Mohammad, 2012).

Besarnya manfaat besi oksida berupa hematit, magnetit, dan maghemit, membuat para peneliti melakukan upaya untuk mendapatkannya. Salah satu cara ialah menghilangkan pengotor yang terdapat dalam bijih besi. Menurut Anggraeni (2008) untuk memperoleh mineral magnetik dapat menggunakan magnet permanen (separator magnetik).

Beberapa uraian di atas itu, sebagai bentuk pengetahuan dasar kita dalam mengetahui manfaat bijih besi.

Lanjut, apakah bijih besi atau bijih nikel yang terkandung dalam perut bumi Indonesia ini digali dan dipakai untuk kemaslahatan ekonomi umat dan bangsa?

Tata kelola ekonomi industri pertambangan dari masa lalu hingga kini semakin memprihatinkan di negeri ang sehari-hari proklamasikan sebagai negeri yang kaya sumber daya alamnya. Kekayaan alam digali dan diambil untuk memproduksi sebagai nilai tambah, tetapi meninggalkan berbagai macam kerusakan lingkungan, yang lebih parahnya lagi pengusaha tambang di negeri ini terjerat skandal kasus korupsi, dan ‘skandal kasus korupsi’ itu bukan hanya menjerat para pengusaha tambang swasta, bahkan sampai pada tingkat pejabat negara dan para pengusaha tambang yang mengelola usaha milik negara.

Sehingga kita perlu renungkan ulang, apakah kerusakan lingkungan dan korupsi itu untuk kemaslahatan ekonomi umat dan bangsa.

Bagaimana dengan bijih besi yang terkandung di dalam perut pulau mangoli sebagai masa depan ekonomi umat dan bangsa?

Gerakan penolakan masyarakat terhadap perusahaan pertambangan bijih besi yang berada di pulau mangoli tentunya berdasarkan kajian sosial kebudayaan, ekonomi kebudayaan, serta kerusakan lingkungan dengan berbagai mempertimbangkan aspek masa depan terkhusus yakni generasi yang akan hidup di masa yang akan datang. Sebab yang selalu kita saksikan hingga kini dari akibat aktivitas pertambangan pasti selalu berdampak rusak berbagai sektor: nelayan, petani, dan ekosistem sungai di pulau mangoli. Banyak kasus telah terjadi. Misalnya, di Halmahera, di Konawe Utara, di Pulau Wawoni, dan lain-lain.

Berbagai persoalan tata kelola ekonomi industri pertambangan yang disebutkan di atas, maka sejauh mana kesiapan Pemerintah daerah kabupaten kepulauan Sula dalam rangka menyambut aktivitas produksi biji besi di pulau mangoli agar berbanding lurus dengan kesiapan penanganan dampak yang disebutkan di atas di masa yang akan datang.

Apabila tak ada kesiapan yang adil, maka tak salah masyarakat menolak perusahaan tambang yang akan beroperasi di pulau mangoli. Sebab, bijih besi yang terkandung di dalam perut pulau mangoli bukan sesuatu yang haram. Melainkan sesuatu yang boleh dimanfaatkan.

Olehnya, dalam situasi macam itu, ingatan sosial harus selalu ditumbuhkan dan dibangun terus-menerus untuk melakukan proses pembebasan ingatan akan sejarah, peristiwa, fakta dan data-data. Sejarah penderitaan dalam konteks ini harus menjadi inspirasi dalam rangka melakukan perlawanan terhadap penindasan dan ketidakadilan penguasa. Yang dibutuhkan rakyat sekarang bukan ratu adil, tetapi hukum adil” (Islah Gusman, Buku: “Pantat Bangsaku; Melawan Lupa di Negeri Para Tersangka”, hal: 360).

Sebagai tambahan; tantangan ekonomi di masa yang akan datang adalah ekonomi lingkungan.

Oleh: Faldi Ciu (Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari).

Tindak Lanjuti Masalah Bupati Fifian Ke Kemendagri, Bawaslu Sula: Perbuatannya Memenuhi Unsur Pelanggaran

SULA – Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kepulauan Sula telah menyampaikan dokumen hasil kajian terkait temuan pelanggaran pemilu yang diduga dilakukan oleh Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus di Desa Waigai, Kecamatan Sulabesi Selatan ke Bawaslu Maluku Utara, Sabtu (29/7/2023) beberapa waktu lalu.

Zulfitrah Hasim, Kordiv. Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kepsul, saat dikonfirmasi pun membenarkan informasi tersebut.

“Iya betul, kemarin Kamis (31/08/2023), kami telah menindak lanjuti Persoalan tersebut ke Bawaslu Maluku Utara untuk disampaikan ke Mendagri,” kata Zulfitrah.

Baca juga: Usir Panwascam Saat Jalankan Tugas, Ketua Bawaslu Sula: Masalah Bupati Fifian Sudah Ditindaklanjuti ke Bawaslu RI

Ia menambahkan, Bawaslu Kepulauan Sula pun sudah memeriksa beberapa saksi terkait temuan pelanggaran pemilu yang diduga dilakukan oleh Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus.

“Kami telah melakukan klarifikasi dengan memeriksa pelapor dan 3 orang saksi serta memeriksa bukti dokumen eletronik berupa Video sambutan Bupati Fifian pada acara penanaman di kebun percontohan di desa waigay, yang dalam sambutannya diduga mengajak masyarakat untuk memilih Oknum Bakal Calon Anggota DPRD kepulauan sula dapil II dari Partai PBB berinisial LL,” ujarnya.

Baca juga: Sebut Kalimat Ketua Ketika Ditegur Panwascam, Iwan Duwila: Kase Jelas Ketua Yang Mana

Zulfitrah juga menegaskan, perbuatan Bupati Kepulauan Sula memenuhi unsur melanggar peraturan perundang-undangan.

“Berdasarkan pengkajian kami dengan bukti-bukti yang didapatkan, apa yang dilakukan Bupati Kepulauan Sula telah memenuhi unsur pelanggaran peraturan perundang-undangan lain yaitu pelanggaran terhadap UU Nomor 23 tahun 2014 tetang pemerintah daerah pasal 76 ayat (1) huruf d,” pungkasnya.

Baca juga: Bupati Fifian Warning Kontraktor Pembangunan RS Baru Senilai 44 Miliar Lebih dihadapan APH

Sebelumnya, Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsih Mus kembali menunjukan taringnya dengan menggertak nyali Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) lewat aksinya mengusir Musil Leko, anggota panwascam Sulabesi Selatan yang hendak menghentikan pembicaraannya karena sudah bernada kampanye saat berikan sambutan pada kegiatan penanaman sayur mayur serta buah-buahan secara simbolis di lokasi kebun Kelompok Tani Desa Waigay, Sabtu (29/7/2023).

“Kamu panwascam? Saya ini Pejabat negara yang dilindungi oleh negara hati hati, jang ngana tunju mangarti nanti ngana di trali besi baru ngana manangis-manangis minta kaluar,” kata bupati Sula Fifian Adeningsi Mus ketika merespon aksi panwascam yang mencoba menghentikan pembicaraannya yang mengarah pada kampanye politik.

Pewarta: Setiawan dan Ilham

Redaktur: Tim