Kategori
Kepulauan Sula Opini

Curhat Orang Tua Seorang Anak Penderita Gizi Buruk Saat Disambangi Sejumlah Wartawan Sula di Kamar Kosnya

SULA – Dari kejahuan dibalik sela-sela pagar terlihat dua wajah saling menatap satu sama lain, berdiri didepan kamar kos, menghindar dari cahaya matahari, itulah yang dilakukan Sahria Umasugi dan cucunya Salsabila Umanailo.

Wajah ibu Sahria itu terus memberikan senyum pada Salsabila yang terlihat kaku dalam buaiannya. Meski lahirnya terlihat bahagia, sesungguhnya Sahria banyak menyimpan kesedihan bagi cucunya yang diasuhnya selama satu tahun 7 bulan itu terkapar sakit (Gizi buruk).

Mengapa tidak, Salsabila Umanailo, cucu kesayangannya yang dilahirkan di Ternate pada 3 Januari tahun 2022 itu sudah menderita Gizi buruk selama 1 tahun 2 bulan, terhitung saat berusia 5 bulan.

Salsabila terkapar lantaran menderita sakit dan tak kunjung sembuh karena jauh dari perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula.

Siang itu tepatnya pukul 13:45 WIT, mentari cukup terlihat ganas menyinari bumi, sepertinya Salsabila yang tinggal kulit bungkus tulang itu gerah karena terkurung di dalam kamar kos berukuran 3×4 meter di desa Fogi, Kecamatan Sanana hingga neneknya harus menggendongnya keluar kosan.

Salsabila, balita asal desa Sanihaya, Kecamatan Mangoli Utara itu kini hanya bisa terbaring di kosan bersama pengasuhnya yang tak lain adalah nenek dan kakeknya sendiri, karena sudah tidak punya biaya yang cukup untuk mengobati Salsabila cucu kesayangan mereka.

Tepatnya di depan kamar kosan, pria berkaos singlet berwarna kuning itu terlihat duduk murung, entah apa yang dipikirkannya, sepertinya ia sedang menyimpan kesedihan dan memikirkan sesuatu.

Ia lantas tersontak kaget saat mengetahui ada yang menanyakan dirinya.

“Ibu, mana bapak..?,” tanya dua orang lelaki yang menggantungkan tanda pengenalnya di dada mereka, Jum’at (11/08/2023).

Karena sudah tau kapasitas kedua lelaki itu sebagai wartawan, pria itu langsung mendekat dan mempersilahkan masuk ke kamar kos yang mempunyai fasilitas seadanya saja.

“Silahkan masuk, mari duduk” pinta Halim Ipa, kakek Salsabila penderita gizi buruk itu.

Dua lelaki itupun masuk diikuti Sahria Umasugi sambil menggendong Salsabila, sambil duduk melantai di kamar kos kecil itu.

Dua wartawan itu kemudian memperkenalkan nama media serta identitasnya.

“Saya wartawan Media Malutpedia dan Linksatu, saya Zona 1,” sebut dua wartawan bergiliran.

Tak menunggu lama, melihat Salsabila penderita gizi buruk yang dibaringkan dihadapan wartawan itu, keduanya langsung menanyakan identitas belita malang itu, serta menanyakan soal sakit yang dideritanya.

Rupanya bukan hanya 2 wartawan saja yang menerima informasi atas kondisi Salsabila, Setelah 10 menit wartawan Malutpedia Linksatu dan Zona 1 lakukan wawancara, Ternyata wartawan malutpost, malut times, Poros Timur, Report Malut pun hadir dengan semangat yang sama, yaitu membantu Salsabila Umanailo untuk segera dapat perawatan medis.

Setelah melepas banyak pertanyaan, Halim Ipa, Kakek Salsabila pun bercerita, Cucunya sakit sudah lama, dan upaya yang dilakukan cukup banyak, mulai dari bolak balik puskesmas Falabisahaya dan juga ke dokter praktek namun tak juga ada perubahan.

Lebih naif lagi pihak puskesmas Falabisahaya, saat terakhir sebelum ke kota Sanana, Halim Ipa dan istrinya sempat membawa Salsabila Umanailo ke Puskesmas Falabisahaya yang ke sekian kalinya namun dokter di Puskesmas hanya mengecek kondisi tubuh Salsabila yang kaku dan kejang-kejang serta panas tinggi.

Sementara Halim Ipa dan istri sempat diam sejenak seakan tak ada jawaban dari apa yang dokter lakukan, karena tidak ada diagnosa dokter atas penyakit Salsabila cucu kesayangan mereka.

“Kami heran kenapa tak ada apa-apa yang dokter ceritakan terkait sakitnya Salsabila, malah malah langsung perintah rujuk, saya pun bingung,” kata Halim saat bercerita didepan sejumlah wartawan.

Dokter di Puskesmas Falabisahaya itu juga tidak melaporkan kondisi Salsabila, belita asal desa Saniahaya itu ke dinas kesehatan agar ada tindakan, justru dokter terkesan tidak peduli dengan derita Salsabila. Karena saat meminta rujuk, ia (dokter) dan pihak puskesmas tidak memberikan gambaran pelayanan kesehatan terhadap penderita gizi buruk.

Bersama Salsabila cucu tercinta, Halim dan Sahria langsung pulang ke desa Saniahaya dan memutuskan untuk datang ke ibu kota Kabupaten Kepulauan Sula untuk mencari jalan kesembuhan Salsabila.

Karena tak ada tempat tinggal, Halim dan keluarga terpaksa harus masuk Kosan.

“Saat ini kami hanya bagini saja di kos, bertahan dengan pertolongan apa adanya,” Kata Halim.

Wartawan yang sudah tau semua tentang kondisi Salsabila dan keluarganya, langsung menghubungi dinas Kesehatan dan pihak RSUD. Tak lama kemudian salah satu utusan dinas kesehatan Kepsul pun tiba di tempat dimana Salsabila tinggal.

Dari keterangan petugas Dinas Kesehatan, ia menjelaskan pihaknya sementara melaksanakan kegiatan cegah stunting, dan keadaan Salsabila tidak dilaporkan pihak puskesmas ke. dinas.

“Kami tak dapat Informasi oleh pihak Puskesmas Falabisahaya terkait Salsabila yang sakit Gizi Buruk, saya saja baru diperintah oleh Kadis, dan sebentar lagi tim kami akan ke sini ” Kata Rosdiana Umasugi kepada wartawan.

Akhirnya pihak Dinas Kesehatan langsung mengambil peran untuk perawatan Salsabila putri kecil yang malang itu, dan merawatnya di RSUD Sanana tanpa biaya.

Pewarta: Ilham Usia

Redaktur: TIM

Kategori
Hukum Dan Kriminal Opini Politik Pulau Taliabu

Terkesan Tutupi Informasi Pinjaman 115 Miliar, Fahreza: Sekalipun itu Jaksa atau Polisi Kecuali Bupati Aliong Mus

TALIABU – Pinjaman Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Taliabu ke Bank Maluku – Malut KCP Bobong sebesar 115 Miliar untuk pembangunan daerah jadi persoalan yang saat ini pertanyakan oleh publik terkait realisasinya.

Pasalnya, anggaran pinjaman Pemda Taliabu yang nilainya sangat menggiurkan tersebut diberikan kepada 3 OPD, yakni di Dinas PUPR, Dishub, dan Disperidagkop, namun anehnya anggaran tersebut belum diterima oleh 3 OPD, sesuai pernyataan Muh. Nuh Hasi, Anggota DPRD Taliabu yang mengaku dihadapan masa aksi, telah memanggil 3 OPD untuk menanyakan alokasi anggaran dari dana pinjaman tersebut.

“3 OPD kami sudah panggil, tapi anehnya, sampai saat ini OPD tersebut belum dapatkan anggaran pinjaman 115 miliar,” ucapnya, dihadapan masa aksi, Kamis (10/08/2023) kemarin.

Baca juga: Aneh, Respon Pendemo Terkait Masalah Dana Pinjaman 15 Miliar, DPRD Taliabu Akui Kehilangan Akal

Nuh Hasi bilang, jika saat ini DPRD Pulau Taliabu telah kehabisan akal terkait kejelasan pinjaman daerah belasan miliar rupiah tersebut.

“Semua pihak kita sudah panggil, namun jawabannya sama. Kalau sudah begitu kita mau bilang apa lagi, jadi kamipun kehabisan akal,” imbuhnya.

Baca juga: Perdana! Salah Satu Desa Di Pulau Taliabu Dijadikan Kampung Bebas Narkoba

Terpisah, Kepala Bank Maluku – Malut KCP Bobong Pulau Taliabu, Fahreza Alwi dikonfirmasi terkait anggaran pinjaman Pemda Taliabu senilai 115 miliar, malah terkesan menutupinya.

“Kalau masalah itu langsung tanyakan saja ke Keuangan Daerah. Karena ini menyangkut dengan kerahasiaan Bank. Jadi, kita tidak bisa buka-bukaan kepada siapa pun,” kata Fahreza, Jumat (11/08/2023).

Baca juga: Jelang Pilpres 2024, Relawan Anies Baswedan Pulau Taliabu Di Deklarasikan

Baginya, sekali pun Polisi, Jaksa, dan DPRD bahkan Wartawan tidak bisa diungkapkan walau pun itu ditugaskan.

“Jika kita buka – bukaan nanti ada ketersinggungan dengan pihak yang meminjam,” bebernya.

Baca juga: Oknum Mantan Kades Di Taliabu Dilaporkan Ke Inspektorat, Begini Masalahnya

Fahreza menambahkan, pinjaman Daerah sebesar 115 Miliar, bukan dimasa kepemimpinannya melainkan dimasa kepemimpinan ibu Petry.

“Jadi, untuk perbankan data konfirmasi seperti ini susah untuk dibuka. Soalnya, menyangkut kerahasiaan. Terkecuali kuasa pengguna anggaran yakni Bupati Aliong Mus,” tuturnya.

Kalau masalah pinjaman tersebut, menurutnya itu sangat sensitif. Bahkan, pihaknya pun mempertanyakan, ada apa dibalik pinjaman 115 Miliar, sehingga banyak yang menanyakannya.

“Saya juga bingung dengan pinjaman tersebut. Bahkan, uang pinjaman tersebut telah terpakai rekening Pemda Pulau Taliabu secara utuh, bukan dipisahkan. Tapi, lebih jelasnya lagi tanyakan ke Pemda,” ungkapnya.

Sekedar Informasi, data yang dikantongi Linksatu, anggaran tersebut, direncanakan untuk pembangunan infrastruktur di Pulau Taliabu, Maluku Utara dengan bunga pinjaman sebesar 10 persen perbulannya dan pinjaman tersebut pada Juni 2022 lalu hingga masa jabatan Bupati Aliong Mus berakhir pada 2024 mendatang.

Kemudian, jika diakumulasi pinjaman 115 Miliar yang dijumlahkan dengan 10 persen itu menghasilkan bunga pinjaman sebesar 11,5 Juta perbulannya.

Pewarta: TIM

Redaktur: TIM

Kategori
Politik Pulau Taliabu

Aneh, Respon Pendemo Terkait Masalah Dana Pinjaman 15 Miliar, DPRD Taliabu Akui Kehilangan Akal

TALIABU – Sejumlah Mahasiswa di Pulau Taliabu yang tergabung dari Forum Gerakan Mahasiswa Taliabu Menggugat (Format) menggelar aksi demontrasi di depan Gedung DPRD Pulau Taliabu. Kamis (10/08/2023).

Masa aksi mempertanyakan pinjaman Pemda Pulau Taliabu dari Bank Maluku Malut sebesar Rp.115 miliar yang akan digunakan untuk pemerataan pembangunan di Pulau Taliabu dan disahkan oleh DPRD beberapa waktu lalu.

Kordinator Format, Asis Armin dalam orasinya menegaskan, berdalih akan lakukan pemerataan pembangunan di Pulau Taliabu menggunakan uang pinjaman, tapi sampai saat ini belum terealisasi.

“Pinjaman dari Bank itu nominalnya cukup besar, kemudian tujuannya untuk merealisasikan sejumlah pembangunan fisik, seperti pembangunan pasar, jalan, dan jembatan, Namun kenyataannya, item-item tersebut tak terlaksanakan,” katanya.

Baca juga: Oknum Mantan Kades Di Taliabu Dilaporkan Ke Inspektorat, Begini Masalahnya

Selain itu, Asis pun mempertanyakan kejelasan dari pinjaman Daerah tersebut yang dialokasikan ke tiga OPD, yakni di Dinas PUPR, Dishub, dan Disperidagkop.

“3 OPD tersebut yang mendapat alokasi anggaran dari pinjaman Daerah, tapi kenapa mereka mengaku sampai saat ini belum mendapatkan anggaran tersebut, inikan aneh,” pungkasnya.

Baca juga: Perdana! Salah Satu Desa Di Pulau Taliabu Dijadikan Kampung Bebas Narkoba

Terpisah, Muh. Nuh Hasi, Anggota DPRD Taliabu di hadapan masa aksi menyampaikan, telah memanggil OPD terkait yang mendapat alokasi anggaran dari dana pinjaman tersebut.

“3 OPD kami sudah panggil, tapi anehnya, sampai saat ini OPD tersebut belum dapatkan anggaran pinjaman Rp.115 miliar,” bebernya.

Baca juga: Jelang Pilpres 2024, Relawan Anies Baswedan Pulau Taliabu Di Deklarasikan

Nuh Hasi bilang, jika saat ini DPRD Pulau Taliabu telah kehabisan akal terkait kejelasan pinjaman daerah belasan miliar rupiah tersebut.

“Semua pihak kita sudah panggil, namun jawabannya sama. Kalau sudah begitu mau bilang apa lagi, sedangkan kamipun kehabisan akal,” tutupnya.

Pewarta: Arki Afaludin

Redaktur: TIM

Kategori
Hukum Dan Kriminal Pulau Taliabu

Perdana! Salah Satu Desa Di Pulau Taliabu Dijadikan Kampung Bebas Narkoba

TALIABU – Polres Pulau Taliabu lauching kampung bebas narkoba bersama warga, tokoh masyarakat dan tokoh agama di bertempat di Aula Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Rabu (09/8/2023).

Wakapolres Kabupaten Pulau Taliabu, Kompol Azis Ibrahim Muammar dihadapan awak media mengatakan, Desa bobong merupakan Desa yang bebas lagi bersih dari pengguna narkoba.

“Kegiatan ini perdana dan kami pilih Desa Bobong sebagai percontohan bagi seluruh desa lainnya yang berada di Kabupaten Pulau Taliabu,” katanya.

Baca juga: Jelang Pilpres 2024, Relawan Anies Baswedan Pulau Taliabu Di Deklarasikan

Azis juga bilang, tujuan dari kegiatan tersebut untuk menyelamatkan generasi muda dan masyarakat di Pulau Taliabu.

“Pulau Taliabu adalah daerah tranportasi dari berbagai wilayah hingga sangat mudah masuknya narkoba, jadi sangat penting ada giat seperti ini. Semoga Masyarakat Pulau Taliabu jauh dari penyalahgunaan narkoba,” harapnya.

Pewarta: Arki Afaludin

Redaktur: TIM

Kategori
Kepulauan Sula

Kapal Milik Mantan Bupati Kepsul Terbakar, Kerugiannya Miliaran Rupiah

SULA – Kapal Motor (KM) Belavista Milik Mantan Bupati Kepulauan Sula Hendrata Thes yang terbakar di Pelabuhan Desa Malbufa, Kecamatan Sanana Utara, Selasa (08/08/2023) ditaksir kerugiannya capai miliaran rupiah.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Kepulauan Sula, AKBP Cahyo Widyatmoko saat dikonfirmasi awak media.

“Estimasi Kerugiannya 3 Miliar, lantaran didalam KM. Belavista, terdapat Kopra dan bahan komoditi lainnya yang akan dikirim ke Surabaya,” katanya, Rabu (09/08/2023).

Baca juga: Lakukan Pemuatan Kopra, Sebuah Kapal Bermuatan 350 Ton Lebih di Kepsul Malah Terbakar

Insiden kebakaran KM. Belavista, lanjut Cahyo, lantaran Korsleting pada bagian ruang mesin.

“11 Crew KM. Belavista selamat, terus keterangan mereka yang kami dapatkan, penyebab kebakaran karena korsleting dibagian ruang mesin,” bebernya.

Baca juga: KM. Belavista Yang Terbakar Hangus Bersama Puluhan Ton Kopra, Ternyata Milik Mantan Bupati Kepsul

Ia juga menghimbau, kepada crew dan mekanik pada kapal-kapal lainnya, untuk selalu melakukan pengecekan secara rutin agar tidak terjadi hal-hal yang sedemikian.

“Selalu tingkatkan kewaspadaan, agar kejadian serupa tak terjadi, apalagi cuaca saat ini sering berubah-ubah, maka dari itu mekanik agar selalu chek dan rutin perawatan terhadap mesin dan instalasi kapal,” tutupnya.

Pewarta: Setiawan dan Ilham

Redaktur: TIM

Kategori
Politik Pulau Taliabu

Jelang Pilpres 2024, Relawan Anies Baswedan Pulau Taliabu Di Deklarasikan

TALIABU – Berkomitmen membangun kekuatan politik hingga ke akar rumput dengan satu tujuan, Sejumlah Relawan Anies Baswedan Kabupaten Pulau Taliabu, mendeklarasikan Anies sebagai Presiden pada Pilpres 2024 dalam bentuk dialog publik, bertempat di Coffe JJ Kota Bibong, Rabu (9/8/2023).

Ketua relawan Anies Pulau Taliabu, M.U Rumfaran berharap, semoga di pilpres 2024 mendatang bisa mencapai harapan, yaitu terpilihnya Anies Baswedan sebagai kepala Negara Republik Indonesia.

“Kami Berkomitmen Pilpres 2024 ini dimenangkan Anies Baswedan,” katanya.

Baca juga: Oknum Mantan Kades Di Taliabu Dilaporkan Ke Inspektorat, Begini Masalahnya

Selain itu, Rumfaran pun mengajak seluruh lapisan masyarakat Taliabu untuk menangkan Anies di tahun 2024, demi tercapainya perubahan demokrasi bangsa Indonesia kedepannya.

“Kami menyatakan sikap deklarasi bahwa siap dukung Anies untuk jadi Presiden, sekaligus optimis Anies akan menang telak di Kabupaten Pulau Taliabu,” pungkasnya.

Pewarta: Arki Afaludin

Redaktur: TIM

Kategori
Kepulauan Sula Politik

Raih Juara 1 Lomba Masak, Ini Harapan Ketua DWP Kepulauan Sula

SULA – Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kepulauan Sula sukses meraih Juara 1 lomba masak yang dilaksanakan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pemerintah Daerah Kepulauan Sula, Maluku Utara.

Ketua DWP Kepulauan Sula, Melisa Soamole mengatakan, bahwa ia bersama pengurusnya berkomitmen untuk membantu pencegahan dan penurunan Stunting di Kepulauan Sula.

“Kami sangat mendukung serta membantu Pemda Kepulauan Sula terkait pencegahan dan penurunan Stunting, untuk itu kami hadir dengan Stan sekaligus mengikuti Lomba Masak serba menu anak kategori Gado-gado,” ucapnya, Selasa (08/08/2023).

Baca juga: Kejari Terima Belasan Proyek Dari Pemda Kepsul, Immanuel: Itu Bukan Proyek Tapi Hibah Fisik

Melisa juga menghimbau, kepada masyarakat agar dapat membantu pencegahan dan penurunan Stunting di Kepulauan Sula.

“Mari kita secara bersama-sama membantu Pemda Kepsul tertkait pencegahan dan penurunan Stunting, Insyaallah upaya dan kerjasama kita semua akan membuahkan hasil yang maksimal agar generasi terbaik sula harus bebas Stunting,” tutupnya.

Baca juga: Warning! Kepala Kejari Kepsul, Jangan Bermain-main Licik dengan Uang Negara

Perlu diketahui bahwa sebagai upaya untuk mencegah stunting maka pemerintah daerah kepulauan sula melalui TPPS Sula menggelar lomba masak serba menu anak tingkat kabupaten kepulauan sula dengan tema ‘Lomba Masak Menu Anak Cegah Stunting’.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Kategori
Kepulauan Sula Kota Ternate Pulau Taliabu

KM. Belavista Yang Terbakar Hangus Bersama Puluhan Ton Kopra, Ternyata Milik Mantan Bupati Kepsul

SULA – Kapal Motor (KM) Belavista yang diketahui milik mantan bupati Kepulauan Sula, Hendrata Thes kemudian berlabuh di pelabuhan Malbufa, Kecamatan Sanana Utara kini tinggal puing-puing usai dilahap si jago merah, dari pukul pukul 17:15 WIT sampai 23: 59 WIT, Selasa (08/08/2023).

Rahman, salah satu warga desa Malbufa yang melihat kejadian itu menceritakan, api awalnya muncul dari kamar di bagian belakang kapal, dan terlihat Nahkoda Kapal (Kep) dan ABK menyelamatkan diri dengan melompat ke laut.

“Saya liat ada beberapa orang, mungkin saja Kep dan ABK yang memilih terjun ke laut saat Api muncul dari dalam kamar di bagian belakang kapal hingga api terus membesar,” katanya.

Baca juga: Kejari Terima Belasan Proyek Dari Pemda Kepsul, Immanuel: Itu Bukan Proyek Tapi Hibah Fisik

Sementara, 2 mobil pemadam kebakaran yang di terjunkan ke lokasi, hanya 1 Mobil yang bisa sampai di Pelabuhan Malbufa, 1 mobil lagi rusak diperjalanan tepatnya di lokasi TPA Waikalopa. Sialnya, satu unit yang sudah diatas dermaga pelabuhan pun tak dapat buat apa-apa karena mesin penyemprot air tidak berfungsi.

“Mobil pemadam hanya 1 yang datang, tapi mesinnya semprot airnya rusak sekitar 2 jam jam lebih Baru jadi digunakan, akan tetapi sebelumnya warga desa Malbufa telah lakukan pemadaman api dengan alat seadanya, yakni pakai bantuan air dari mesin alkon yang dinaikkan didalam sebuah perahu guna bisa menyemprotkan api yang ada di bagian belakang kapal,” ucap Fan, salah satu warga Malbufa yang berada di TKP.

Baca juga: Usir Panwascam Saat Jalankan Tugas, Ketua Bawaslu Sula: Masalah Bupati Fifian Sudah Ditindaklanjuti ke Bawaslu RI

Ia bilang, perjuangan warga desa Malbufa untuk memadamkan api sudah tak bisa diharapkan, karena api sudah sangat capat hingga memenuhi semua badan kapal.

“Apinya sangat cepat membesar hingga mengenai seluruh badan kapal dari Dek sampai palka, jadi usaha warga pun sia-sia,” imbuhnya.

Baca juga: Dinilai Pilih Kasih Tangani Kasus, PB HMI Desak Kejagung RI Evaluasi Kinerja Kejari Kepsul

Kapal diketahui akan berlayar ke Surabaya jika kondisi laut mulai membaik. Hal ini disampaikan langsung oleh Sahri Umasugi yang juga turut mendata banyaknya kopra majikannya yang disertai daam kapal itu.

“Kapal ini sebenarnya sudah mau berlayar hanya saja faktor cuaca jadi masih ditunda keberangkatannya,” ujarnya.

Baca juga: Belasan Ton Besi Tua Di Kepsul Diduga Hasil Curian Dari Perusahaan Akan Dikirim Lewat Jalur Tol Laut

Sekedar informasi, Didalam KM. Belavista yang terbakar terdapat beberapa jenis muatan diantaranya Kopra puluhan ton, Gagang cengkeh, Cengkeh, Pala, Besi Tua dan arang yang akan dijual ke Surabaya, untuk Korban tidak ada, tapi kerugian ditaksir sekitar ratusan juta rupiah.

Pewarta: Ilham Usia dan Setiawan Umamit

Redaktur: Tim

Kategori
Kepulauan Sula

Lakukan Pemuatan Kopra, Sebuah Kapal Bermuatan 350 Ton Lebih di Kepsul Malah Terbakar

SULA – Sebuah Kapal Motor (KM) Bernama Belavista yang bermuatan 350 sampai 400 Ton terbakar di Pelabuhan Malbufa, Kecamatan Sanana Utara, Kepulauan Sula, pukul 17:15 WIT, Selasa (08/08/2023).

Fan, salah satu warga Desa Malbufa mengatakan, KM. Belavista terbakar saat lakukan pemuatan.

“Kapal Belavista sudah seminggu di Pelabuhan Malbufa. Kapal terbakar saat lakukan pemuatan kopra yang akan di bawa ke Surabaya,” katanya.

Ia bilang, untuk sebab kebakaran KM. Belavista dirinya tidak tahu.

“Penyebab kapal terbakar saya tidak tahu, saya hanya melihat saat terbakarnya kapal para ABK lompat dari kapal untuk selamatkan diri,” imbuhnya.

Saat berita ini dipublish, pewarta masih mencoba konfirmasi Kepala Wilker Pelabuhan Malbufa dan pihak-pihak lainnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Kategori
Kepulauan Sula

Tumbangkan FC. Blok Gravity Pada Turnamen Comperda Cup, FC. Umaga Raih Juara

SULA – Football Club (FC) Umaga dari Desa Umaga, Kecamatan Sulabesi Tengah, keluar sebagai Juara III, setelah mengalahkan Football Club (FC) Block Gravity dengan Skor 2-1 tanpa Pinalti pada Turnamen Comperda Cup II yang diselenggarakan oleh Pemuda Desa Fagudu, Kecamatan Sanana, Kepulauan Sula.

Coach FC. Umaga, Hamdan Tidore mengatakan, kemenangan Timnya dari hasil kerjasama pemainnya dilapangan.”Gol pertama dicetak oleh Supriyadi Tidore babak pertama menit ke- 10, sedangkan gol penentu dicetak oleh Sukri Soamole melalui tendangan jauh babak kedua menit ke- 56 sehingga buat FC. Umaga unggul sampai pertandingan selesai,” katanya, Minggu (06/08/2023).

Baca juga: Kejari Terima Belasan Proyek Dari Pemda Kepsul, Immanuel: Itu Bukan Proyek Tapi Hibah Fisik

Ia menjelaskan, FC. Umaga didominasi pemain-pemain berusia remaja.

“Pemain-pemain FC. Umaga semua masih bersekolah SMP dan SMA, jumlahnya pemainnya 12 orang,” bebernya.

Baca juga: Kadinkes Sula Diduga Hanya Asbun, Berikan Pernyataan Nama Sebuah RS Yang Akan Didirikan

Ia menceritakan berdirinya FC. Umaga atas keinginan dan dukungan semua pihak.

“FC. Umaga ini atas kemauannya pemain dan orang tua mereka, kemudian warga dan Pemdes Umaga pun sangat mendukungnya, karena menekan angka kenalan remaja di desanya,” tutupnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM