Kategori
Hukum Dan Kriminal Kepulauan Sula

Ratusan WBP Kelas II B Sanana Kepulauan Sula Dapat Remisi Umum 17 Agustus

SULA – 116 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kelas II B Sanana Kabupaten Kepulauan Sula menerima remisi umum 17 agustus tahun 2023. Pemberian remisi ini didasarkan pada hasil penilaian pembinaan yang diselenggarakan untuk WBP selama di lapas.

Kepala Lapas kelas II B Sanana Adrian Alamsyah menyampaikan, pemberian remisi kepada WBP itu bukan asal asal, tentunya sudah dilakukan berdasarkan penilaian dan ketentuan aturan.

“Kami beri remisi kepada 116 WBP karena mereka dianggap baik dalam mengikuti proses pembinaan, dan masa tahanan mereka sudah memenuhi syarat,” katanya Kamis (17/8/2023).

Baca juga: Warga dan Perangkat Desa Fokalik di Sula Nyaris Baku Hantam, Begini Penyebabnya

Adrian juga menambahkan pemberian remisi ini berfariasi, ada yang terima potongan 15 hari, 30 hari dan 45 hari, tergantung berapa lama ia menjalankan masa tahanan dan caranya mengikuti pembinaan.

“Kami beri remisi bervariasi sesuai masa tahanan dan sesuai penilaian atas warga kami,” pungkasnya.

Pewarta: Ilham Usia

Redaktur: TIM

Kategori
Kepulauan Sula

Puluhan Paskibraka Kecamatan Sulabesi Tengah Kepulauan Sula Dikukuhkan

SULA – 25 Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) kecamatan Sulabesi Tengah, Kepulauan Sula tahun 2023 dikukuhkan oleh Camat di gedung pertemuan desa Soamole, pukul 22:30 WIT, Rabu (16/8/2023).

Camat Sulabesi Tengah, Ismail Soamole Dalam sambutannya Ismail menyampaikan, kalian adalah putra putri Indonesia, berjiwa Patriotisme dan memiliki tanggung jawab menjaga merah putih dan menjaga Indonesia.

“Kalian adalah pemuda dan pemudi harapan bangsa yang ditakdirkan untuk mengibarkan sang saka merah putih pada besok nanti,” singkat Ismail.

Baca juga: Seorang Pelanggan Toko MR DIY Kepsul Ngamuk di Kasir, Ini Persoalannya

Terpisah, Ketua Panitia Penyelenggara HUT RI ke 78 Kecamatan Sulabesi Tengah, Jumati Usia mengatakan, pihaknya cukup bekerja keras untuk terselenggaranya upacara peringati HUT RI ke 78 meski waktu yang ditempuh kurang dari satu bulan.

“Memang tidak mudah, dengan waktu tiga minggu kami upayakan, tapi Alhamdulillah bisa dengan semangat dan kompak, besok anggota Paskibraka siap kibarkan merah putih,” tutupnya.

Baca juga: Perdana Beroperasi Di Sula, KM. Fajar Mulia II Malah Dibuli Para Netizen Di Medsos

Perlu di ketahui turut hadir dalam acara pengukuhan 25 Paskibraka Sulabesi Tengah, Aiptu Jainudin Umamit mewakili Kapolsek Sanana, Koramil Sanana diwakili Serma Adam Umasugi, Kabid Perumahan dinas Perkim Kepsul Safidin Umamit, Kepala Puskesmas Waiboga Nurlaila Umakaapa, Babinkamtibmas dan Babinsa se kecamatan Sulabesi Tengah serta seluruh kepala desa di Sulabesi Tengah dan para wali Anggota Paskibraka.

Pewarta: Ilham Usia

Redaktur: TIM

Kategori
Kepulauan Sula Kota Ternate Pulau Taliabu

Seorang Pelanggan Toko MR DIY Kepsul Ngamuk di Kasir, Ini Persoalannya

SULA – Aulia (32), Seorang pelanggan Toko MR DIY dari desa Fogi, Kecamatan Sanana, Kepulauan Sula resah dengan pelayanan Kasir Toko MR DIY yang terkesan meremehkan pelanggan.

“Tadi saya beli gelas minum, kemudian saat mau digunakan tapi ada retak didalamnya, sehingga tak bisa digunakan, tapi anehnya ketika ingin kembalikan ke Toko MR DIY, malah saya dilayani tidak baik oleh Kasirnya,” ucap Aulia, Rabu (16/08/2023).

Baca juga: Warga dan Perangkat Desa Fokalik di Sula Nyaris Baku Hantam, Begini Penyebabnya

Ia menambahkan, respon kasirnya buat dirinya tersinggung berujung marah.

“Saya dipersulit untuk membawa struk belanja untuk ditunjukkan ke pada kasir, agar barang saya yang rusak dikembalikan sedangkan struknya sudah tidak ada, kemudian kasirnya masih yang sama, ini kan tidak dicek sistem saja, pasti tahu,” imbuhnya.

Baca juga: Perdana Beroperasi Di Sula, KM. Fajar Mulia II Malah Dibuli Para Netizen Di Medsos

Aulia pun merasa kecewa dengan pelayanan Kasir Toko MR DIY kepada pelanggan.

“Saya sering belanja di Toko MR DIY kemudian harga gelas yang dibeli tadi cukup murah, tapi pelayanan kasirnya saat saya kembalikan gelas tadi responnya kurang etis dan tak baik, terkesan saya mengada-ngada barang rusak yang ingin dikembalikan,” ujarnya.

Baca juga: Sebuah Kapal Tol Laut Beroperasi Di Sula, Diduga Muat Besi Tua Bermasalah Senilai Ratusan Juta Dijual Ke Surabaya

Ia berharap, pelayanan buruk kasir Toko MR DIY cukup dirinya saja yang rasakan, jangan sampai ke pelanggan lain.

“Kami orang Sula tidak bodoh dan kaget dengan berbelanja di Toko Swalayan, jadi pihak Toko MR DIY segera evaluasi kinerja kasirnya agar lebih responsif dan menjaga etikanya ketika pelanggan datang berbelanja maupun mengeluh,” tandasnya.

Baca juga: Kejari Terima Belasan Proyek Dari Pemda Kepsul, Immanuel: Itu Bukan Proyek Tapi Hibah Fisik

Terpisah, Muhaimin Asisten Supervisor Toko MR DIY Kepulauan Sula meminta maaf kepada pelanggan atas perlakuan tidak baik dari kasirnya.

“Nanti saya evaluasi kembali kinerja kasir tersebut,” singkatnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Kategori
Hukum Dan Kriminal Kepulauan Sula Politik

Warga dan Perangkat Desa Fokalik di Sula Nyaris Baku Hantam, Begini Penyebabnya

SULA – Sejumlah warga Desa Fokalik, Kecamatan Sanana Utara, Kepulauan Sula hampir baku hantam dengan perangkat desanya di depan kantor Kepala desa pukul 09:12 WIT, Rabu (16/08/2023).

Ian, salah satu warga desa Fokalik mengatakan, masalahnya terkait deng aksi boikot kantor kepala desa beberapa hari lalu.

“Puluhan warga desa Fokalik beberapa hari yang lalu, boikot kantor kepala desa dengan cara memalang pintunya, aksi tersebut dilakukan lantaran warga kecewa, kadesnya tak berkantor hampir beberapa bulan,” katanya.

Baca juga: Sebuah Kapal Tol Laut Beroperasi Di Sula, Diduga Muat Besi Tua Bermasalah Senilai Ratusan Juta Dijual Ke Surabaya

Kemudian, lanjut Ian, beberapa perangkat desa Fokalik datang untuk membuka palang di kantor Kepala desa.”Nah disitu hampir warga geram dengan ulah aparat desa yang datang seenaknya saja buka palang, tanpa merespon keluhan warga,” bebernya.

Baca juga: Belasan Ton Besi Tua Di Kepsul Diduga Hasil Curian Dari Perusahaan Akan Dikirim Lewat Jalur Tol Laut

Ian juga bilang, selain masalah Kades Fokalik tak berkantor, adapun alasan lainnya warga boikot kantor kepala desa dengan cara palang.

“Alasan lain warga palang kantor Kepala Desa lantaran, kadesnya juga bermasalah dengan penyalahgunaan dana desa (Dana Desa),” ujarnya.

Baca juga: Perdana Beroperasi Di Sula, KM. Fajar Mulia II Malah Dibuli Para Netizen Di Medsos

Kepala desa Fokalik, Bahri Utmona ketika dikonfirmasi via telepon mengatakan, dirinya masih sibuk.

“Maaf saya masih sibuk, nanti ketemu baru saya jelaskan,” singkatnya.

Baca juga: Curhat Orang Tua Seorang Anak Penderita Gizi Buruk Saat Disambangi Sejumlah Wartawan Sula di Kamar Kosnya

Sebelumnya, Kepala desa Fokalik, Bahri Utmona, pernah dilaporkan ke Kejari Kepulauan Sula oleh warga dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Fokalik terkait dugaan menyelewengkan Dana Desa (DD) tahun 2021.

“Kami berharap laporan ini bisa ditindaklanjuti, karena banyak penggunaan DD di Desa kami yang tidak jelas pertanggung jawabannya,” ungkap Sekretaris BPD Fokalik, Upang, Rabu (29/6/2022) tahun lalu.

Baca juga: Warning! Kepala Kejari Kepsul, Jangan Bermain-main Licik dengan Uang Negara

Upang memaparkan, dugaan penyelewengan itu terbukti pada RAB Desa tahun 2021 soal proyek pembangunan.

“Dalam RAB APBDes Tahun 2021, seharusnya pembangunan 10 buah MCK, sedangkan yang di kerjakan hanya 6 buah MCK, ditambah lagi pembangunan rehab tembok penahan banjir 40 meter sedangkan yang di kerjakan hanya 15 meter,” jelasnya.

Baca juga: Usir Panwascam Saat Jalankan Tugas, Ketua Bawaslu Sula: Masalah Bupati Fifian Sudah Ditindaklanjuti ke Bawaslu RI

Upang juga memberikan bukti jelas terkait masalah ini dalam laporan ke Kejari Sula agar di usut.

“Selain rincian RAB ABPDes tahun 2021, kami juga lampirkan foto MCK dan tembok penahan banjir yang di kerjakan tidak sesuai, kepada jaksa,” tandasnya.

Baca juga: Kapal Milik Mantan Bupati Kepsul Terbakar, Kerugiannya Miliaran Rupiah

Ia meyakinkan bahwa laporan tersebut terbukti adanya.

“Kami BPD sampai berani lapor Kades ke Jaksa, karena dorongan dari warga Desa Fokalik,” tegasnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Kategori
Kepulauan Sula

Perdana Beroperasi Di Sula, KM. Fajar Mulia II Malah Dibuli Para Netizen Di Medsos

SULA – KM. Fajar Mulia II yang baru pertama beroperasi di Kepulauan Sula pada Jum’at (11/08/2023) dengan rute Ternate – Sanana – Dofa – Falabishaya malah di buli beberapa Netizen di Medsos, Minggu (14/08/2023).

Salah satu penumpang KM. Fajar Mulia II menulis pada Akun Facebook (FB) pribadinya bernama R Mhymy “Kapal ini saingan dg sabuk. Pertama dg terakhir nae kapal ini,” katanya, ditambah memposting gambar KM. Fajar Mulia II.

Postingan Akun Facebook (FB) R Mhymy langsung di tanggapi Akun milik Radia Rara Embisa.

“Kaka R Mhymy, wuiiiii Dofa ternate saja kong bikin model itu kha kapal bae2 dia maraya,” kata Akun Radia R Embisa pada kolom komentar ditambah beberapa emozi tertawa.

Akun FB R Mhymy langsung meresponnya.

“Radia Rara Embisa, Kapal bkg smpe tong sakit langsung. Cah, kapal model apa ini,” katanya.

Postingannya pun di tanggapi Akun FB nama Lusi Seom Gum Tan.”Hahaha kasi viral sdh,” tulis Akun FB Lusi Geom Tan pada dinding komentar diikuti beberapa emozi tertawa.

Tak menunggu lama Akun R Mhymy pun membalasnya.

“Lusi Seom Gum Tan, Pokoknya stop. Rasa² kalo tra memuaskan tu brenti pelayaran,” balasnya pada dibawah komentar Akun FB Lusi Geom Tan.

Tak hanya sampai di situ, Akun FB Bernama S Marsaoly berkomentar di postingan Akun R Mhymy.

“Sio, Laju kuat to,” tulis Akun FB Bernama S Marsaoly disertai 4 emozi tertawa.

R Mhymy langsung merespon komentar Akun S Marsaoly.

“S Marsaoly, laju smpe jet me kalah,” ujarnya kepada Akun FB Bernama S Marsaoly di ikuti emozi murung.

Tak menunggu lama, Akun FB S Sangadji yang berteman R Mhymy masuk berkomentar menanyakan harga tiket KM. Fajar Mulia II.

“Kapal apa t? Harga Tiket sama sja k, Deng kapal laeng?,” tulis Akun FB S Sangadji.

Akun R Mhymy dengan cepat membalasnya.”S. Sangadji, Harga tiket 380.000 sama sja dg kapal lain,” imbuhnya.

Akun FB S Sangadji pun langsung menanggapinya.

“R Mhymy, Eh ampong, kong bajalan model itu t cey,” katanya dengan emozi tertawa.

“Iya, kluar dari Sanana jam 7 malam. Sampe di Tte jam 2 siang,” sambung Akun R Mhymy pada komentar Akun FB S Sangadji.

Akun FB S Sangadji, pun lanjut percakapannya dengan Akun R Mhymy.

“R Mhymy, lama kuat ii, Mungkin dong irit Minya jadi kse pelan,” sambungnya pada Komentar Akun R Mhymy disertai emozi tertawa.

Akun R Mhymy pun membalasnya dengan sdikit kesal.

“S Sangadji, jang harap penumpang mau nae lagi,” ujarnya.

“R Mhymy, penumpang langsung tobat ta,” komentar Akun FB S Sangadji tertuju pada balasan Akun R Mhymy.

Akun R Mhymy pun menanggapinya.

“S Sangadji, tobat 7 turunan. Penumpang tadi malam cuma 15 org,” pungkasnya.

“R Mhymy, Dong pikir tra bnya orang jadi kse pelan itu, karna kalau laju makan Minya banya jdi dong rugi seng,” balas Akun FB S Sangadji.

Percakapan masih terus berlanjut antara Akun R Mhymy dan Akun S Sangadji.

“S Sangadji, Nabiar suh 1 kali pelayaran saja,” kata Akun R Mhymy.

“R Mhymy, itu akang se dengar dia pung nama Kapal saja rasa mo muntah,” sambung Akun S Sangadji.

“S Sangadji, memang kong,” singkat Akun R Mhymy.

“R Mhymy, Kapal Soe sampe, tutup Akun R Sangadji sembari mengakhiri percakapan dengan Akun R Mhymy di Facebook (FB).

Pewarta: TIM

Redaktur: TIM

Kategori
Hukum Dan Kriminal Kepulauan Sula

Sebuah Kapal Tol Laut Beroperasi Di Sula, Diduga Muat Besi Tua Bermasalah Senilai Ratusan Juta Dijual Ke Surabaya

SULA – Belasan ton besi tua yang diduga hasil curian dari Perusahaan Barito yang pernah beroperasi desa Falabisahaya, Kecamatan Mangoli Utara Timur, diduga pernah dikirim ke Surabaya melalui jalur Tol Laut menggunakan KM Kendhaga Nusantara 9 di pelabuhan Malbufa, Kecamatan Sanana Utara, Kepulauan Sula.

Informasi tersebut didapatkan Linksatu dari salah satu buruh bongkar muat pelabuhan Malbufa yang menyebut, KM Kendhaga Nusantara 9 pernah muat 5 Kontainer Belasan ton besi tua yang diduga hasil curian.

“Besi tua itu pernah dimuat KM Kendhaga Nusantara 9 sebanyak 5 Kontainer ke Surabaya, didalamnya bukan cuma tiang listrik saja tapi ada juga potongan alat berat seperti ban traktor serta potongan badan traktor, ban penggilas aspal (Roller), serta potongan badannya, dan potongan mobil truck besar,” ucap sumber yang tak mau namanya dipublish, Senin (14/08/2023).

Baca juga: Belasan Ton Besi Tua Di Kepsul Diduga Hasil Curian Dari Perusahaan Akan Dikirim Lewat Jalur Tol Laut

Sumber menambahkan, 5 Kontainer besi tua yang dimuat di KM. Kendhaga Nusantara 9 berkisar ratusan juta.

“5 Kontainer yang didalamnya sejumlah besi tua dan potongan alat berat itu, kalau dijual ke Surabaya kira-kira harganya enam ratus juta lebih,” bebernya.

Baca juga: Sadis! Dengan Leher Teriris, Seorang Anak di Kepsul Ditemukan Tewas

Sumber pun menambahkan, setelah masalah besi tua mencuat dipublik, banyak orang berwajah baru, hampir setiap harinya datang ke Pelabuhan Malbufa untuk mengecek situasi.

“Semenjak masalah besi tua di publish beberapa media, saya sering lihat ada polisi berpakaian dinas maupun preman datang ke pelabuhan, ada juga dari instansi pemerintah daerah dan masih ada lagi yang tak dapat saya dikenali, hampir setiap harinya datang ke pelabuhan Malbufa untuk bertanya ke buruh agar mendapatkan informasi terkait asa usul besi tua tersebut dan mengambil mereka juga mengambil dokumentasi di sekitar area pelabuhan Malbufa,” katanya.

Baca juga: Curhat Orang Tua Seorang Anak Penderita Gizi Buruk Saat Disambangi Sejumlah Wartawan Sula di Kamar Kosnya

Sumber juga bilang, sejumlah buruh pun sempat diperiksa Polisi terkait persoalan Belasan ton besi tua yang berada di Desa Malbufa.

“Setahu saya, ada 5 orang beberapa hari lalu diperiksa di polisi termasuk warga Desa Malbufa berinisial FT pemilik sekaligus pembeli belasan ton besi tua yang diduga hasil curian,” tutupnya.

Baca juga: Kapal Milik Mantan Bupati Kepsul Terbakar, Kerugiannya Miliaran Rupiah

Perlu diketahui, KM Kendhaga Nusantara 9 dioperasikan PT Pelayaran Nasional Indonesia/PELNI (Persero) memiliki kapasitas muatan sekitar 1.300 ton yang bisa memuat 60 Kontainer dan perdana masuk Pelabuhan Desa Malbufa, Kecamatan Sanana Utara, Rabu (26/01/2022).

Kemudian KM Kendhaga Nusantara 9 melayani trayek T-29 dengan rute Tanjung Perak, Piru, Wayaloar, Malbufa, Babang, Saketa, Gimea(Tapeleo), Bula.

Sementara, berita ini dipublish Pewarta masih mencoba mengkonfirmasi pihak KM. Kendhaga Nusantara 9, Warga Desa Malbufa berinisial FT sebagai pemilik sekaligus pembeli besi tua diduga hasil curian serta pewarta pun mencari tahu oknum-oknum yang terlibat dengan puluhan potongan besi tua berkisar belasan ton yang berada di desa Malbufa.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Kategori
Hukum Dan Kriminal Kepulauan Sula Politik

Bupati Fifian Warning Kontraktor Pembangunan RS Baru Senilai 44 Miliar Lebih dihadapan APH

SULA – Bupati kabupaten Kepulauan Sula Fifian Adeningsi Mus (FAM) kembali mengingatkan kontraktor yang mengerjakan Rumah Sakit (RS) Pratama Fam Dofa untuk dapat bekerja yang benar dalam acara peletakan batu pertama, Minggu (14/08/2023).

“Sebagai kontraktor harus lebih bersemangat dan berhati- nanti bekerja yang baik ya, jangan abis kerja harus berhadapan lagi dengan pihak kepolisian dan kejaksaan,”kata Bupati Kepsul Fifian Adeningsi Mus dalam sambutannya pada acara peletakan batu pertama.

Baca juga: Kejari Terima Belasan Proyek Dari Pemda Kepsul, Immanuel: Itu Bukan Proyek Tapi Hibah Fisik

Bupati Fifian yang ditemani oleh Kapolres Kepsul, Dandim 1510 Sula dan Kejari Kepsul meminta, masyarakat Kepulauan Sula khususnya Warga Dofa dan sekitarnya agar bersabar serta berdoa semoga pembangunan rumah sakitnya cepat rampung.

“Doakan ya, semoga pekerjaannya cepat selesai, agar bisa dinikmati dan dipergunakan untuk kita semua, khususnya Desa Dofa dan desa sekitarnya,” harapnya.

Baca juga: Usir Panwascam Saat Jalankan Tugas, Ketua Bawaslu Sula: Masalah Bupati Fifian Sudah Ditindaklanjuti ke Bawaslu RI

Terpisah, Sekretaris manager Arman menyampaikan, untuk progres hingga peletakan batu pertama tidak terlambat ataupun cepat semua berjalan sesuai target.

“Semua berjalan normal tidak cepat juga tidak labat,” ujarnya.

Baca juga: Kadinkes Sula Diduga Hanya Asbun, Berikan Pernyataan Nama Sebuah RS Yang Akan Didirikan

Arman juga menjelaskan, bahwa waktu pelaksanaan pembangunan itu hingga bulan desember 2023.

“Jadi kami sudah bekerja kurang lebih dua minggu dan sementara masih tahapan mengcuting tanah,” tutupnya.

Perlu diketahui, Pembangunan RS. Pratama FAM Dofa menggunakan APBD di tahun 2023 senilai Rp. 44.300.000.000, 00, yang dimenangkan oleh PT. Bumi Aceh Citra Persada Jl. T. Iskandar No. 88, yang harus selesai pada bulan Desember tahun 2023.

Pewarta: Ilham Usia

Redaktur: TIM

Kategori
Kepulauan Sula Kota Ternate Opini

Cerita Mahasiswa Unkhair Asal Sula Yang Kerap Kampanyekan Kebersihan Di Taman Wansosa

SULA – Saiful Banapon (19) Salah Satu Mahasiswa Universitas Khairun (Unkhair) Ternate asal Desa Nahi, Kecamatan Sulabesi Barat, Kepulauan Sula terlihat berjalan mendekati setiap gajebo untuk mengumpulkan sampah para pengunjung yang tak dibuang pada tempatnya di Taman Wansosa, Desa Fagudu, Kecamatan Sanana, Minggu (13/08/2023).

Hal ini dilakukan Saiful, sebagai bentuk mengkampanyekan Budaya Kebersihan kepada pengunjung di Taman Wansosa.

“Aktivitas ini saya lakukan bersama teman-teman, agar para pengunjung menyadari bahwa buang sampah pada tempatnya adalah hal sederhana yang kita sering kita lupakan, padahal manfaatnya begitu banyak, seperti taman Wansosa terlihat bersih, indah dan pastinya akan nyaman saat duduk bersantai,” katanya.

Baca juga: Stunting Bukan Program Perlombaan, Ini Masalah Kemiskinan

Selain itu, Mahasiswa semester lima Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unkhair Ternate, Jurusan Bahasa Indonesia ini menambahkan, Sampah-sampah yang dikumpulkan akan di manfaatkan.

“Sejumlah Sampah yang didapatkan, kami pilah kembali untuk di buat Ekobrik semacam bangku yang terbuat dari sampah plastik seperti botol minum bekas,” jelasnya.

Baca juga: Curhat Orang Tua Seorang Anak Penderita Gizi Buruk Saat Disambangi Sejumlah Wartawan Sula di Kamar Kosnya

Saiful, anak bungsu dari 6 bersaudara pasangan Ajid Banapon dan Nurlia Buamona juga bilang, Kegiatan kumpul sampah bekas para pengunjung di taman Wansosa sudah beberapa hari dilakukan bersama teman-temannya.

“Kegiatan kami ini tidak rutin, seingat saya sudah 10 kali saya dan teman-teman lakukan, kadang lokasinya bukan cuma di taman Wansosa, tapi juga di depan benteng, ada juga rute kami kumpul sampahnya dari pasar, pertokoan dan kembali lagi ke taman Wansosa,” akuinya.

Baca juga: Usir Panwascam Saat Jalankan Tugas, Ketua Bawaslu Sula: Masalah Bupati Fifian Sudah Ditindaklanjuti ke Bawaslu RI

Ketika disentil akan dihina oleh pengunjung karena memungut sampah bekas, Saiful malah menjawabnya dengan tersenyum dengan raut wajah yang terlihat santai, seakan-akan, apa yang mereka lakukan ikhlas, tanpa beban dan sangat menikmatinya.

“Kami sih santai dan biasa saja, jika ada kalimat pengunjung taman Wansosa seperti begitu kepada kami, menurut kami mengangkat sampah adalah hal yang baik dan tak sulit, lantas kenapa kami harus merasa berat dan malu untuk melakukannya,” ujarnya sambil tersenyum ketika diwawancarai di sela-sela dirinya sedang berkeliling di taman Wansosa untuk mengumpulkan sampah.

Baca juga: Di Pulau Taliabu, Lagi Viral Pejabat Kompak Amnesia Berjamaah, Begini Persoalannya

Ia berharap, semoga kegiatan bersama teman-temannya dapat menjadi contoh untuk pengunjung yang hendak duduk di Taman Wansosa.

“Kebiasaan belum tentu betul, tapi yang betul harus dibiasakan, semoga aktivitas kami beberapa hari di Taman Wansosa dapat membuat para pengunjung sadar betapa pentingnya buang sampah pada tempatnya,” tandasnya.

Baca juga: Kapal Milik Mantan Bupati Kepsul Terbakar, Kerugiannya Miliaran Rupiah

Mira, salah satu pengunjung Taman Wansosa mengapresiasi Saiful dan teman-temannya yang hendak mengkampanyekan kebersihan dengan cara buang sampah pada tempatnya di Taman Wansosa.

“Bagus sekali, apa yang mereka buat, apalagi di Zaman sekarang jarang sekali kita lihat remaja-remaja yang kompak seperti Saiful dan teman-temannya lakukan hal positif seperti ini,” ucapnya.

Baca juga: Jelang HUT Kemerdekaan RI Ke- 78, PC IMM Sula Buat Pengobatan Gratis Untuk Warga

Ia pribadi pun merasa malu ketika dihampiri Saiful saat dirinya sedang duduk di taman Wansosa.

“Saat dia (Saiful) meminta permisi kemudian memungut sampah di samping gajebo yang ia duduk, Jujur saya merasa malu, karena saya pun kerap meninggalkan minuman bekas saya di gajebo tanpa harus buang pada tempatnya,” tutupnya.

Pewarta: Setiawan Umamit

Redaktur: TIM

Kategori
Hukum Dan Kriminal Politik Pulau Taliabu

Di Pulau Taliabu, Lagi Viral Pejabat Kompak Amnesia Berjamaah, Begini Persoalannya

SULA – Beberapa pejabat di Kabupaten Pulau Taliabu, tiba-tiba kompak amnesia (lupa ingatan), bahkan ada yang sampai kehilangan akal terkait persoalan realisasi pinjaman pemerintah daerah senilai 115 miliar bulan Juni tahun 2022.

Instansi tersebut tak lain ialah, DPRD Pulau Taliabu, Bank Maluku Malut KCP Bobong, BPPKAD Taliabu, Disperindagkop Taliabu serta Instansi lainnya yang terlibat dalam persoalan pinjaman pemerintah daerah ratusan miliar tersebut.

Kepala BPPKAD Pulau Taliabu, Ridwan Aziz saat dikonfirmasi Linksatu mengatakan, pinjaman Daerah itu diperuntukan Full ke Dinas PUPR.”Tapi, saya tidak tau pasti soal pinjaman sebanyak 115 Miliar itu. Karena, saya belum menjabat sebagai Kepala BPPKAD dikala itu,” kata Ridwan, Sabtu (12/08/2023).

Baca Juga: Aneh, Respon Pendemo Terkait Masalah Dana Pinjaman 15 Miliar, DPRD Taliabu Akui Kehilangan Akal

Disentil bunga pinjaman dikenakan berapa persen oleh pihak Bank Maluku Malut KCP Bobong, Namun Ridwan mengatakan, sudah sesuai regulasi.

“Nanti saya cek lagi datanya. Soalnya saya belum cek datanya. Pada prinsipnya, itu sudah sesuai regulasi,” tukasnya.

Baca juga: Terkesan Tutupi Informasi Pinjaman 115 Miliar, Fahreza: Sekalipun itu Jaksa atau Polisi Kecuali Bupati Aliong Mus

Terpisah, Kepala Dinas Perindagkop Pulau Taliabu, Dince Muhdin saat dikonfirmasi mengatakan, anggaran sebesar 115 Miliar itu tidak ada sepersen pun yang masuk.

“Dari awal pinjaman Pemda ke Bank Daerah itu tidak ada yang mengalir ke Disperindagkop dan anggaran 49 Miliar itu Viktif,” ucap Dince.

Baca juga: Perdana! Salah Satu Desa Di Pulau Taliabu Dijadikan Kampung Bebas Narkoba

Menurutnya, jika ada anggaran sebesar Rp. 49 Miliar, pastinya kata Dince, sudah ada pembangunan pasar yang direncanakan.

“Karena saya tidak pernah disampaikan terkait anggaran pinjaman daerah itu. Makanya, tidak ada program yang bisa saya lakukan,” jelasnya.

Baca juga: Jelang Pilpres 2024, Relawan Anies Baswedan Pulau Taliabu Di Deklarasikan

Bahkan, saat ini Disperindagkop telah berencana melakukan pembangunan pasar rakyat.

“Tapi, bukan dari anggaran pinjaman Daerah itu,Saya ingin bangun pasar moderen. Tapi, anggaran yang kita pakai itu bukan bagian dari pinjaman Daerah sebesar 115 Miliar,” tambahnya.

Baca juga: Curhat Orang Tua Seorang Anak Penderita Gizi Buruk Saat Disambangi Sejumlah Wartawan Sula di Kamar Kosnya

Sebelumnya, Anggota DPRD Taliabu yang mengaku dihadapan masa aksi yang tergabung dari Forum Gerakan Mahasiswa Taliabu Menggugat (Format), telah memanggil 3 OPD untuk menanyakan alokasi anggaran dari dana pinjaman tersebut.

“3 OPD kami sudah panggil, tapi anehnya, sampai saat ini OPD tersebut belum dapatkan anggaran pinjaman 115 miliar,” ujarnya, Kamis (10/08/2023) kemarin.

Baca juga: Usir Panwascam Saat Jalankan Tugas, Ketua Bawaslu Sula: Masalah Bupati Fifian Sudah Ditindaklanjuti ke Bawaslu RI

Nuh Hasi bilang, jika saat ini DPRD Pulau Taliabu telah kehabisan akal terkait kejelasan pinjaman daerah belasan miliar rupiah tersebut.

“Semua pihak kita sudah panggil, namun jawabannya sama. Kalau sudah begitu kita mau bilang apa lagi, jadi kamipun kehabisan akal,” pungkasnya.

Baca juga: Kejari Terima Belasan Proyek Dari Pemda Kepsul, Immanuel: Itu Bukan Proyek Tapi Hibah Fisik

TKepala Bank Maluku Malut KCP Bobong Kabupaten Pulau Taliabu, Fahreza Alwi saat dikonfirmasi terkait anggaran pinjaman Pemda Taliabu senilai 115 miliar, malah terkesan menutupinya.

“Kalau masalah itu langsung tanyakan saja ke Keuangan Daerah. Karena ini menyangkut dengan kerahasiaan Bank. Jadi, kita tidak bisa buka-bukaan kepada siapa pun,” ujar Fahreza.

Baca juga: Warning! Kepala Kejari Kepsul, Jangan Bermain-main Licik dengan Uang Negara

Baginya, sekali pun Polisi, Jaksa, dan DPRD bahkan Wartawan tidak bisa diungkapkan walau pun itu ditugaskan.

“Jika kita buka – bukaan nanti ada ketersinggungan dengan pihak yang meminjam,” bebernya.

Baca juga: Kadinkes Sula Diduga Hanya Asbun, Berikan Pernyataan Nama Sebuah RS Yang Akan Didirikan

Fahreza menambahkan, pinjaman Daerah sebesar 115 Miliar, bukan dimasa kepemimpinannya melainkan dimasa kepemimpinan ibu Petry.

“Jadi, untuk perbankan data konfirmasi seperti ini susah untuk dibuka. Soalnya, menyangkut kerahasiaan. Terkecuali kuasa pengguna anggaran yakni Bupati Aliong Mus,” tuturnya.

Baca juga: Usir Panwascam Saat Jalankan Tugas, Ketua Bawaslu Sula: Masalah Bupati Fifian Sudah Ditindaklanjuti ke Bawaslu RI

Kalau masalah pinjaman tersebut, menurutnya itu sangat sensitif. Bahkan, pihaknya pun mempertanyakan, ada apa dibalik pinjaman 115 Miliar, sehingga banyak yang menanyakannya.

“Saya juga bingung dengan pinjaman tersebut. Bahkan, uang pinjaman tersebut telah terpakai rekening Pemda Pulau Taliabu secara utuh, bukan dipisahkan. Tapi, lebih jelasnya lagi tanyakan ke Pemda,” tutupnya.

Baca juga: Raih Juara 1 Lomba Masak, Ini Harapan Ketua DWP Kepulauan Sula

Sekedar Informasi data yang dikantongi Linksatu, anggaran tersebut, direncanakan untuk pembangunan infrastruktur di Pulau Taliabu, Maluku Utara dengan bunga pinjaman sebesar 10 persen perbulannya dan pinjaman tersebut pada Juni 2022 lalu hingga masa jabatan Bupati Aliong Mus berakhir pada 2024 mendatang.

Kemudian, jika diakumulasi pinjaman 115 Miliar yang dijumlahkan dengan 10 persen itu menghasilkan bunga pinjaman sebesar 11,5 Juta perbulannya.

Pewarta: TIM

Redaktur: TIM

Kategori
Kepulauan Sula Kota Ternate Opini Politik Pulau Taliabu

Stunting Bukan Program Perlombaan, Ini Masalah Kemiskinan

OPINI – Kepada cinta aku bertanya: Mengapa benci marak di sini?”Kepada doa aku bertanya: “mengapa dusta laris di sini?”Kepada berita aku berkata: “Mengapa fakta dikhianati?,” tegur Esha.

Generasi muda harus begitu kritis tanpa menaruh rasa dendam, serta begitu optimis tanpa menjadi seorang pengkhayal demi masa depan di negeri Senapan.

Pengalaman dan bukti Internasional menunjukkan bahwa stunting dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan produktivitas pasar kerja, sehingga mengakibatkan hilangnya 11 persen GDP (Gross Domestic Products). Serta mengurangi pendapatan pekerja dewasa hingga 20%.

Selain itu, stunting juga dapat berkontribusi pada melebarnya kesenjangan/inequality, sehingga mengurangi 10 persen dari total pendapatan seumur hidup dan juga menyebabkan kemiskinan antar-generasi.

Optimis pemerintah daerah kabupaten kepulauan Sula dalam satu tahun ini pada program penurunan angka stunting terlihat dari berbagai macam kegiatan yang salah satu kegiatan yakni menggelar kegiatan lomba masak untuk menu anak dalam rangka mencegah stunting.

Sebelumnya, pada tanggal 06 April 2023 Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku Utara menggelar koordinasi di Kabupaten Kepulauan Sula. Dalam forum koordinasi percepatan penurunan stunting itu, prevalensi Balita stunted berdasarkan SSGI tahun 2021 berada di angka 27,7 persen dan tahun 2022 berada di angka 28,5 persen. Itu artinya, balita stunting di Kabupaten Kepulauan Sula mengalami peningkatan sebesar 0,8 persen dan diperlukan upaya-upaya untuk menurunkan angka stunting tersebut (keluargaindonesia.id).

Namun, berdasarkan salah satu pemberitaan media terpercaya tanggal 11 Agustus 2023; terkabarkan salah satu anak bernama Ananda Salsabila, anak balita yang mengalami penderita gizi buruk (stunting).

Awalnya, anak ini diketahui sempat di rujuk ke puskemas Falabisahaya. Tapi anehnya, namanya tidak masuk daftar anak gizi buruk dalam program penurunan angka stunting pada pemerintah kabupaten kepulauan Sula.

Padahal, siapa pun orang sakit, yang mengobati diri ke rumah sakit (puskemas), itu secara otomatis namanya akan tercatat sebagai pasien tempat ia berobat dan akan sebagai data dinas kesehatan untuk menyusun dasar program kebijakan kesehatan.

Namun lucunya, dinas kesehatan baru mengetahui keberadaan anak gizi buruk itu, setelah di konfirmasi kawan-kawan jurnalis.

Olehnya itu, tim pendataan yang di tunjuk langsung pejabat publik yang terkait harus berintegritas, bukan hanya bekerja karena di bayar saja. Sebab, kita tidak boleh menganggap remeh persoalan stunting.

Apalagi dirangkaikan dalam program lomba semata, lantaran persoalan stunting ini masalah fundamental kemiskinan pada keberlangsungan kehidupan anak bangsa di negari ini.

Semoga tak ada dusta di antara kita, semoga tak ada benci di antara kita, serta fakta harus disangsikan dan diungkapkan. Semoga tak ada lagi nama-nama lain selain Ananda Salsabila.

Oleh: Faldi Ciu (Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari).